Tahun ini, laba bersih perseroan dipatok sebesar Rp365 miliar. Sementara itu, marjin laba bersih PPRO sepanjang semester pertama tahun ini kuat di level 16 persen. Perseroan optimistis kinerja semester I-2016 dapat berlanjut pada semester kedua seiring adanya kebijakan tax amnesty yang dapat mengundang aliran dana dari luar negeri masuk ke dalam negeri serta kebijakan pelonggaran loan to value dari Bank Indonesia (BI).
Laba tersebut sejalan dengan pendapatan perseroan yang naik 35 persen menjadi Rp973,77 miliar di semester I-2016, bila dibandingkan posisi periode yang sama tahun sebelumnya Rp719,82 miliar. Sementara untuk peningkatan pendapatan perusahaan akan banyak ditopang dari penjualan realti yang naik 37 persen menjadi Rp913,66 miliar bila dibanding Rp668,78 miliar pada semester I-2015.
Total penjualan realti berkontribusi 93 persen terhadap total pendapatan yaitu Rp913,66 miliar yang sebagian besar dikontribusikan oleh penjualan di Grand Kamala Lagoon, Grand Sungkono Lagoon, Gunung Putri Square, Amartha View, Riverview dan Grand Dhamahusada Lagoon.
"Kami bersyukur masih mampu membukukan pertumbuhan kinerja di semester pertama tahun ini di tengah kondisi pasar properti yang melambat sejak tahun lalu akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional," jelas Direktur Utama PP Properti, Taufik, ditemui pada saat paparan publik dalam acara 'Institutional Investor Day dan Investor Day 2016', di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (2/8/2016).
Pendapatan properti (recurring income) perseroan, ungkap Taufik, meningkat 18 persen dari Rp51,04 miliar per Juni 2015 menjadi Rp60,1 miliar per Juni 2016. Banyak dikontribusi dari hotel dan mall yang dimiliki PP Properti.
"Dengan demikian sejauh ini, PPRO telah mencatatkan kinerja penjualan separuh dari target pada tahun ini senilai Rp2,03 triliun. Adapun, target marketing sales perseroan dipatok sebesar Rp2,5 triliun pada tahun ini," ungkap Taufik.
Tidak hanya itu, katanya, dirinya berkomitmen untuk terus melanjutkan pembangunan proyek unggulan di semester II-2016, seperti apartemen di Jalan Margonda, Depok yang menyasar pasar mahasiswa dan di Jalan Pemuda, Surabaya agar selesai pengerjaannya tepat waktu.
Keberlanjutan proyek tersebut didukung oleh kas kuat yang per Juni 2016 tercatat sebesar Rp216,96 miliar, apalagi setelah didukung penerbitan MTN sebesar Rp500 miliar. Posisi aset PP Properti naik 19 persen, dari Rp5,32 triliun di akhir 2015 menjadi Rp6,32 triliun di kuartal II-2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News