Direktur Utama SIDO David Hidayat mengatakan, dalam pengembangan produk baru ini pihaknya sudah mengalokasikan belanja modal seperti mesin baru yang bisa mengemas produk dengan kapsul lunak. Seluruh izin sudah dikeluarkan pihak standarisasi baik sisi kesehatan maupun kehalalan.
"RnD-nya hampir selesai, kami akan masuk ke food supplement dan akan kami produksi November dengan nilai investasi sekitar Rp14 miliar," kata David dalam paparan publik ekspos, di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Rabu, 21 Agustus 2019.
Selain produk baru, SIDO juga berencana merelokasi fasilitas pabriknya di Yogyakarta ke lahan baru di Klaten Jawa Tengah. Proses pembangunan sendiri bakal dilakukan secara bertahap.
"Kami sekarang masih desain master plan, untuk izinnya saja kami butuh waktu bisa sampai tiga tahun. Kami perlu RnD ulang untuk penggunaan mesin-mesin baru, pabrik yang di Jogja itu belum terjual," ungkapnya.
Lebih lanjut, dalam laporan kinerja Perseroan sampai dengan Semester 1 tahun 2019, penjualan selama enam bulan di tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar 11 persen menjadi Rp1,41 triliun dari Rp1,27 triliun pada periode yang sama tahun 2018.
Segmen Herbal dan Supplement merupakan kontributor penjualan terbesar dengan pertumbuban penjualan sebesar 11 persen. Segmen Healthy Food and Beverages juga mengalami pertumbuhan sebesar 8 persen, dan segmen Pharmaceutical, bertumbuh sebesar 22 persen.
Kondisi Keuangan Perseroan mengalami pertumbuhan pada laba Operasi sebesar 30 persen, dengan peningkatan margin operasi menjadi 34 persen dari sebelumnya 29 persen pada periode yang sama tahun lalu. Laba bersih Perseroan tercatat mengalami kenaikan sebesar 28 persen menjadi Rp374 miliar dari sebelumnya Rp292 miliar di tahun 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News