"Dalam transaksi transaksi hari ini rupiah kemungkinan masih akan melemah dipengaruhi sentimen Timur Tengah dan The Fed yang kemungkinan tidak menurunkan suku bunga," kata Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Rabu, 18 September 2019.
Ladang minyak milik Saudi Aramco, raksasa migas asal Arab Saudi, dihantam serangan pesawat tanpa awak alias drone. Dampak serangan itu sendiri tidak main-main, produksi minyak Arab Saudi sebanyak 5,7 juta barel per hari terhenti.
Sementara itu, ketika ada ekspektasi inflasi karena kenaikan harga minyak, kemudian data ekonomi yang terus membaik, apalagi Trump terus melakukan intervensi terhadap The Fed yang notabene independen, alhasil bisa saja dalam pertemuan hari Kamis ini bank sentral AS itu menahan suku bunga acuan.
"Ada kemungkinan penurunan Federal Funds Rate tidak terjadi pekan ini," kata Ibrahim.
Ibrahim memprediksi rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.050 per USD hingga Rp14.140 per USD. Pada pukul 10.13 WIB, rupiah menguat 18 poin atau 0,13 persen menjadi Rp14.082 per USD dibanding posisi sebelumnya Rp14.100 per USD.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu ini menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.080 per USD dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.100 per USD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News