Direktur Consumer Banking Budi Satria. FOTO: Medcom.id/Rizkie Fauzian.
Direktur Consumer Banking Budi Satria. FOTO: Medcom.id/Rizkie Fauzian.

Spin Off Unit Syariah, BTN Butuh Rp5 Triliun

Rizkie Fauzian • 04 Oktober 2019 20:06
Yogyakarta: PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menyiapkan rencana sejumlah aksi korporasi untuk menjaga permodalan perseroan. Salah satunya melakukan spin off (pemisahan) unit usaha syariah (UUS).
 
"Kami juga akan melakukan spin off unit usaha syariah (UUS) yang akan kami sampaikan rencananya pada 2020 kepada OJK," ujar Direktur Keuangan & Treasury BTN Nixon LP Napitupulu saat Media Gathering BTN, di Yogyakarta, Jumat, 4 Oktober 2019.
 
Nixon mengaku, tahun depan rencana spin off akan disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), setelah itu perseroan memiliki waktu hingga 2023 untuk segera merealisasikan aksi korporasi tersebut. Namun untuk memuluskan rencana tersebut perseroan menurut membutuhkan dana sekitar Rp4,5 triliun sampai Rp5 triliun untuk modal BTN Syariah.

"Beberapa opsi sedang kami kaji untuk melakukan spin off antara lain mengakuisisi bank syariah lain, merger dengan bank BUMN syariah dan mendirikan anak usaha baru. Yang terpenting ada cangkangnya (wadah atau perusahaan) dulu sebagai tempat BTN syariah," jelasnya.
 
Pada kesempatan yang sama Direktur Consumer Banking Budi Satria menuturkan rencana spin off unit usaha syariah (BTN Syariah) menjadi Badan Usaha Syariah (BUS) diyakini bakal mendongkrak kinerja bank yang fokus pada pembiayaan perumahan tersebut.
 
Budi mengungkapkan selama ini kinerja unit usaha syariah (UUS) BTN sudah sangat baik, namun karena masih berupa unit usaha sehingga ruang untuk ekspansi sangat terbatas. Untuk itu diharapkan dengan menjadi entitas bisnis yang berdiri sendiri ruang gerak BTN Syariah dalam mengembangkan bisnisnya ke depan akan semakin besar.
 
Menurut dia, ketika BTN Syariah sudah menjadi perseroan terbatas (PT) dalam hal kebutuhan pembiayaan, maka banyak pilihan yang bisa diambil. Salah satunya dengan melakukan go public atau penawaran umum saham perdana. Selain itu, BTN Syariah juga bisa menerbitkan berbagai instrumen produk pasar modal seperti obligasi ataupun KIK EBA.
 
"BTN Syariah akan menjadi satu-satunya bank syariah dengan inti bisnis yang sama dengan induknya, sehingga infrastrukturnya lengkap," tegas Budi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan