"115 juta euro, sama seperti tahun lalu. Kami sudah punya rencana yang ditandatangani ketika Presiden (Joko Widodo) berkunjung ke London," kata Presiden Direktur Unilever Indonesia Hemant Bakshi di Gedung BEI, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (11/1/2017).
Dirinya menambahkan, ekspansi untuk tahun ini juga tidak berbeda jauh dari tahun lalu. Meskipun tetap akan melakukan pengembangan produk, Unilever tidak akan terlalu memaksakan diri untuk menggenjot produksi.
"Kami terus berinovasi untuk bisa diperkenalkan produk baru ke pasar. Tapi sejak 2015 tidak sekencang tahun-tahun sebelumnya," jelas Hemant.
Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia Sancoyo Antarikso menyebutkan, tahun ini pihaknya akan berfokus pada pengembangan produk home and personal care. Sedangkan untuk produk food dan refreshment dirasa masih cukup banyak kapasitasnya.
Dirinya mengungkapkan, penambahan pabrik juga hanya akan dilakukan untuk produk home and personal care. Meskipun begitu, Unilever tetap melakukan inovasi dilakukan untuk produk baru maupun produk yang sudah ada.
"Kalau pabrik tidak, barusan dikatakan ada pabrik food, mungkin lebih kepada peningkatan kapasitas. Mungkin kapasitas kalau dari dua segmen mungkin akan lebih banyak di home and personal care dibandingkan food and refreshment, food and refreshment kan baru buka pabrik," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News