"Sekarang lagi persiapan, paling optimistis ya Maret," kata Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan DJPP Scenaider Claisen Siahaan, di Kementerian Keuangan, Senin 27 Februari 2017.
Mengenai besaran nilai emisinya, dia mengatakan, sukuk global tahun ini tak akan jauh berbeda dengan besaran penerbitan tahun lalu. Pada Maret 2016, pemerintah menerbitkan dua seri sukuk global sebesar USD2,5 miliar dengan tenor masing-masing lima tahun dan sepuluh tahun.
"Kita lihat market sih. Namun paling enggak sama dengan tahun lalu, kalau lebih bagus ya nambah lebih banyak. Kalau lebih bagus kan prices lebih menarik," ujar dia.
Sebagai informasi, pemerintah menargetkan pembiayaan melalui utang tahun ini sebesar Rp384,69 triliun yang terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) neto sebesar Rp399,9 triliun dan pinjaman neto sebesar minus Rp15,30 triliun.
Adapun penerbitan yang sebesar Rp399,9 triliun atau secara bruto mencapai Rp597,03 triliun akan dilakukan melalui penerbitan di pasar domestik dan internasional.
Penerbitan SBN yang akan dilakukan dalam denominasi valas, direncanakan maksimum sebesar Rp149,25 triliun atau 25 persen dari target bruto penerbitan SBN. Pada akhir tahun lalu, pemerintah telah menerbitkan obligasi global sebesar USD3,5 miliar atau setara dengan 47 triliun sebagai bagian dari strategi pembiayaan di awal (pre-funding).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News