Hal ini diungkapkan Direktur Utama Bank Danamon, Henry Ho, ,ketika ditemui dalam acara paparan kinerja 2014, di kantor pusat Bank Danamon, Jakarta, Kamis (29/1/2015).
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih lamban di 2014, di mana harga minyak dan komoditas lainnya yang menurun serta naiknya harga BBM dan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menjadi 7,75 persen. Kondisi itu berdampak bagi perbankan, seperti perlambatan pertumbuhan kredit dan kenaikan suku bunga. Sehingga memberikan tantangan bagi industri perbankan dalam meneruskan tingkat profitabilitas pada level yang memuaskan," kata dia.
Dengan latar belakang yang terjadi di 2014, makan Bank Danamon menjaga landasan yang kuat untuk pertumbuhan ke depannya dengan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (DPK) yang sehat dan permodalan yang cukup.
Pendapatan bunga bersih Bank Danamon naik satu persen menjadi Rp13,68 triliun, jika dibanding perolehan sebelumnya sebesar Rp13,53 triliun. Pendapatan operasional perseroan turun empat persen menjadi Rp17,63 triliun, dibanding raihan sebelumnya sebesar Rp18,46 triliun.
Sementara itu, pendapatan jasa perseroan turun 20 persen menjadi Rp3,95 triliun, dibanding raihan sebelumnya sebesar Rp4,92 triliun. Jumlah aktiva perseroan naik enam persen menjadi Rp195,23 triliun, dibanding raihan sebelumnya sebesar Rp184,23 triliun. Sedangkan jumlah ekuitas perseroan naik lima persen menjadi Rp32,78 triliun, dibanding raihan sebelumnya sebesar Rp31,25 triliun.
"Pendanaan total perseroan naik empat persen menjadi Rp145,70 triliun, dibanding raihan sebelumnya sebesar Rp139,85 triliun," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id