Demikian seperti disampaikan Corporate Secretary Bukit Asam, Joko Pramono, dalam laporannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (16/4/2015).
Saat ini perseroan sudah mengoperasikan PLTU 3x10 mw di mulut tambang di Tanjung Enim Sumatera Selatan untuk memenuhi kebutuhan listrik sendiri. Juga PLTU 2x8 mw di Pelabuhan Tarahan, Bandar Lampung.
"Sedangkan PLTU Banjarsari 2x110 mw di mulut tambang di Lahat, Sumatera Selatan statusnya saat ini menunggu tersambungnya dengan jaringan interkoneksi Sumatera bagian Selatan milik PLN," jelasnya.
Selain itu, pada semester II juga akan dimulai pembangunan PLTU Peranap 800-1.200 mw di mulut tambang di Indragiri Hulu Riau, yang saat ini dalam tahap review feasibility study. Demikian juga dengan PLTU Inalum 1.000 mw di Sumatera Utara yang saat ini dalam tahap feasibility study.
Anak usaha perseroan, PT Bukit Energi Investama (BEI), nantinya akan mengerjakan proyek-proyek tersebut. Di luar sektor pembangkit listrik, BEI juga akan dikembangkan untuk pengelolaan energi lainnya, di antaranya pengelolaan CBM.
"Khususnya di wilayah operasi PTBA di Tanjung Enim yang dijadwalkan pada 2016 secara komersial mulai berproduksi dengan kapasitas setara dengan kebutuhan bahan bakar untuk PLTU berkapasitas 250 mw," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News