Pada saat pembukaan, saham perseroan langsung melesat 80 poin ke posisi Rp1.180 per saham, sempat di harga terendah Rp1.070 per saham, dan harga tertinggi Rp1.210 per saham. Sementara harga saat ini bertengger di Rp1.155 per saham.
Dengan harga penawaran Rp1.100 per saham, dan saham yang ditawarkan 766,66 juta saham, maka perseroan akan bisa meraup dana segar sebesar Rp843,326 miliar dari proses IPO.
"Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan dan minat investor," kata Wakil Presiden Direktur AGII Rachmat Harsono singkat, usai pembukaan perdagangan saham di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Rabu (28/9/2016).
Menurut dia, manajemen perseroan melihat bahwa ada potensi dari AGII sebagai perusahaan gas industri nasional yang mampu bersaing dengan tiga perusahaan multinasional lain. "Ditambah lagi dengan bisnis model yang kami miliki," tambahnya.
Perusahaan yang berada di bawah naungan Samator Group ini akan menggunakan dana tersebut untuk ekspansi sebesar 40 persen, pembayaran utang 40 persen, dan modal kerja sebesar 20 persen.
Sekadar informasi, Aneka Gas berdiri sejak 1961 dan merupakan perusahaan gas industri pertama di Indonesia, yang sebelumnya milik Pemerintah Belanda. Pada 1971, Aneka Gas pernah menjadi BUMN, tetapi Indonesia kembali menjualnya ke perusahaan asing pada 1998. Saat ini, Aneka Gas menjadi perusahaan nasional di bawah naungan Samator Group.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News