-- FOTO ANTARA/Eric Ireng
-- FOTO ANTARA/Eric Ireng

Semester I-2014, Intiland Cetak Laba Rp199 M

Ade Hapsari Lestarini • 22 Juli 2014 15:49
medcom.id, Jakarta: Pengembang properti PT Intiland Development Tbk (DILD) mencetak laba bersih sebesar Rp199,9 miliar pada semester I-2014.
 
"Seluruh indikator kinerja usaha berhasil tumbuh positif. Angka ini melonjak 42,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2013 sebesar Rp140,5 miliar," ungkap Direktur Pengelolaan Investasi dan Modal Intiland, Archied Noto Pradono, dalam siaran persnya kepada Metrotvnews.com, Selasa (22/7/2014).
 
Perseroan juga mencatat pendapatan usaha sebesar Rp854,8 miliar atau meningkat 11,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp764,9 miliar. Laba usaha juga meningkat sebesar 14,2 persen menjadi Rp286,2 miliar.

"Kami barharap iklim usaha properti akan membaik di paruh kedua tahun ini, sehingga mampu mencapai proyeksi hasil kinerja yang ditargetkan," tambah Archied.
 
Membaiknya kinerja perseroan, menurutnya, ditopang oleh meningkatnya pendapatan dari seluruh segmen usaha, yaitu pengembangan superblok, hunian, kawasan industri maupun investasi properti.
 
Sementara jika dilihat dari jenis sumbernya, perseroan membukukan pendapatan dari pengembangan (development income) sebesar Rp775,8 miliar, atau 90,8 persen, dari total pendapatan usaha.
 
Jumlah ini meningkat 12,8 persen dari hasil perolehan di periode yang sama tahun 2013. Pendapatan berkelanjutan (recurring income) tercatat memberikan kontribusi Rp78,9 miliar atau 9,2 persen.
 
Pendapatan berkelanjutan berasal dari segmen investasi properti, antara lain dari penyewaan ruang perkantoran, pengelolaan lapangan golf dan klub olahraga, rumah sakit, dan jaringan hotel Intiwhiz.
 
Ditinjau dari segmen usahanya, pengembangan superblok mixed-use menjadi kontributor pendapatan terbesar mencapai Rp302,8 miliar atau 35,4 persen.
 
Adapun pengembangan kawasan bisnis South Quarter di Jakarta Selatan tercatat memberikan kontribusi pendapatan terbesar, mencapai Rp241,1 miliar, atau 28,2 persen. Kontribusi pendapatan terbesar berikutnya bersumber dari segmen pengembangan hunian, baik kawasan perumahan maupun kondominium, sebesar Rp275,8 miliar atau 32,3 persen, serta pengembangan kawasan industri melalui Ngoro Industrial Park yang mencapai Rp197,3 miliar atau 23,1 persen.
 
"Dua segmen usaha ini memberikan kontribusi pendapatan cukup besar karena pengakuan atas penjualan, sejalan dengan progres pelaksanaan proyek-proyek yang dikembangkan. Sementara dari sisi proyek, pertumbuhan pendapatan terutama karena pengakuan atas penjualan proyek South Quarter, Ngoro Industrial Park, dan Graha Natura,” lanjut Archied.
 
Sementara segmen investasi properti memberikan kontribusi sebesar Rp78,9 miliar atau 9,2 persen dari keseluruhan pendapatan semester I 2014.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan