IKAGI juga meminta pemerintah untuk mengevaluasi dan mencopot beberapa jabatan penting lainnya khususnya yang memiliki hubungan dengan I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara.
"Harapan kami dari serikat pekerja. Kami berharap banyak, kepada seluruh pemangku jabatan dari atas sampai tingkat manajer harus dievaluasi dan fungsi peran dan moralnya," kata Ketua IKAGI Zaenal Muttaqin saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin, 9 Desember 2019.
Ia mengatakan, banyak dari pejabat-pejabat maskapai pelat merah itu yang melakukan kebijakan semena-mena kepada awak kabin. Salah satu pramugari, Putri Adelia Pamela mengungkapkan orang-orang yang memiliki jabatan dan memiliki kepentingan dengan Ari Ashkara kerap kali melakukan hal semena-mena terhadap pramugari.
Dia menjadi korbannya. Adel sapaannya mengatakan, ia dipindahkan dari home base-nya di Jakarta ke Makassar tanpa tau alasan pemindahan tersebut. Padahal, biasanya pemindahan home base itu dilakukan untuk tujuan operasional dan mendekati tempat tinggal pramugari. Hal tersebut tidak sesuai dengan yang diperlakukan kepadanya.
"Saya sendiri termasuk awak kabin yang dimutasi ke Makassar, sebelumnya base di Jakarta. Dan semua dijalankan tanpa prosedur dan tanpa sebab jelas," kata Adel.
"Saya berusaha memperjelas berapa lama, dan apa yang dijalankan tapi tidak dapet kepastian dari perusahan saat dibawah Ari Askhara," ungkapnya.
Zaenal menyebutkan, mutasi tiba-tiba yang dilakukan manajemen kepada awak kabin bukan hanya tekena oleh Adel saja. Rencananya, perusahaan akan memutasi 500 orang awak kabin ke Makassar dan 1.000 orang ke Denpasar. Saat ini yang sudah dimutasi sebanyak 232 orang ke Makassar termasuk Adel.
"Di Ujung Pandang 232 yang sudah berada di sana, termasuk Adel," sebut Zaenal.
Zaenal juga membeberkan praktik mutasi ini masif dan sistematik dilakukan di masa jabatan Ari Askhara.
"Praktik yang sekarang ini yang masif dan sistemik di periode Pak AA. Itu semua jajaran dan bagian, imbasnya ke kami awak kabin," ujar Zaenal.
Oleh karena itu, awak kabin berharap direksi yang baru bisa diisi oleh orang yang tepat dan tidak menyelewengkan jabatan. Ia pun tidak mempermasalahkan jika direksi nantinya tak berasal dari internal perusahaan.
"Kami sih tidak masalah (kalau dari luar)," tukas Zaenal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News