"Dengan menjadi digital jadi lebih tradeable daripada bentuk warkat yang hanya disimpan saja," ungkap Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi, seperti dikutip dari Antara, di Jakarta, Jumat, 28 Desember 2018.
Ia mengemukakan total nilai kapitalisasi pasar modal Indonesia mencapai sekitar Rp6.947 triliun, sementara yang tersimpan di KSEI sebesar Rp4.149 triliun. "Jadi masih cukup banyak aset saham yang bentuknya warkat atau fisik, terutama dipegang oleh pendiri perusahaan," paparnya.
Untuk menerapkan kebijakan itu, Friderica Widyasari Dewi menyampaikan, pihaknya akan melakukan konsultasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Kami harap kajiannya rampung pada semester I-2019 dan kebijakan itu akan dikonsultasikan kepada OJK," katanya.
Terkait jumlah investor, Friderica Widyasari Dewi mengemukakan, pada 2018 ini mengalami pertumbuhan sekitar 44 persen menjadi 1,62 juta Single Investor Identification (SID). "Diharapkan pada 2019 pertumbuhannya minimal sama dengan 2018," kata Kiki demikian ia biasa disapa.
Ia memaparkan jumlah investor saham dan reksa dana saat ini cukup seimbang, namun pertumbuhan investor reksa dana relatif lebih cepat. "Pertumbuhan investor reksa dana juga sejalan dengan pertumbuhan investor usia muda. Investor pemula kan juga disarankan untuk masuk reksa dana, karena lebih aman," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News