"Situasi dalam kondisi pasar boleh dibilang secara regional dan global dalam tantangan bagi perusahaan. Kiatnya selalu beruasaha dengan efisein. Ongkos kita bisa di bawah harga supaya (perusahaan) bisa terus terjalan," ujar Direktur Adaro Energy Syah Indra Aman, di Gedung BEI, SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (10/11/2015).
Dirinya menambahkan, penurunan penjualan batu bara memang disebabkan oleh berlebihnya suplai batu bara sementara permintaan masih rendah. Dalam hal ini, direksi secara agresif menurunkan semua biaya demi efisiensi.
"Direksi meminta secara agresif menurunkan semua biaya. Mengajak para kontraktor untuk menurunkan harga, menjaga biaya, menjaga capex sehingga ketika harga turun kita masih hidup," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Adaro Energy Julius Aslan menyebutkan, hingga saat ini Adaro Energy belum mengambil langkah untuk melakukan efisiensi karyawan dengan cara Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Belum ada rencana mengurangi tenaga kerja, yang kita lakukan ongkos efisiensi. Jadi karyawan diminta melakukan efisiensi, di travel, training. PHK itu alternatif terakhir," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News