Ilustrasi. (FOTO: ANTARA/Yudhi Mahatma)
Ilustrasi. (FOTO: ANTARA/Yudhi Mahatma)

Rupiah Lesu, Martina Berto Rugi Kurs Rp10 Miliar di 2015

Dian Ihsan Siregar • 13 Januari 2016 11:18
medcom.id, Jakarta: Pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di 2015 sangatlah berpengaruh besar bagi kinerja manajemen PT Martina Berto Tbk (MBTO). Perseroan mencatatkan rugi kurs plus minus sebesar Rp10 miliar (unaudited) di tahun lalu.
 
"Rupiah yang lemah terhadap dolar AS (USD) tidak bisa kita pungkiri, dampaknya ke ekonomi nasional. Dampak pelemahan pun memberikan kerugian kurs plus minus sebesar Rp10 miliar (unaudited)," ungkap Direktur Utama Martina Berto, Bryan David Emil, ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (13/1/2016).
 
Selain rupiah yang lesu, dia menuturkan, dampak ekonomi yang melambat pun mengikis kinerja bisnis perseroan sepanjang tahun lalu.‎ Oleh karenanya, tahun lalu merupakan tantangan yang berat bagi perseroan, tapi harus dihadapi dengan baik.

"Awal kan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menargetkan pertumbuhan ekonomi lima persen, tapi cuma tumbuh 4,7 persen. Hal itu mempengaruhi daya beli masyarakat, karena 60 persen ekonomi Indonesia disumbang oleh konsumsi. Ekonomi lambat, kita pun terpengaruhi," tutur Bryan.
 
‎Meski terjadi perlambatan, Bryan menyebutkan, penjualan dan pemasaran produk perusahaan tetap membukukan kinerja bisnis yang positif.
 
"Akhir tahun belum audited (belum audit). Tapi catatan kami, angka tumbuhnya 3,4 persen di 2015, bila dibanding 2014," pungkas Bryan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan