Saat perdagangan dibuka, saham berkode ticker IMPC ini langsung melesat 13,16 persen ke level Rp4.300 per lembar saham. Harga saham perseroaan pun sempat menyentuh level terendah sebesar Rp4.200 per lembar saham. Serta level tertingginya di Rp4.500 per lembar saham.
Jumlah saham yang akan dilepas ke publik sebanyak-banyaknya 150,05 juta saham atau setara dengan 31,04 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum. Dana segar yang didapatkan dari hasil IPO, diprediksi akan mencapai Rp570 miliar, yang akan gunakan untuk membayar sebagian pembelian tanah berstatus hak guna bangunan seluas enam hektare (ha) di Delta Silicon VIII, Lippo Cikarang dan sisanya modal kerja perseroan.
Perseroan pun menunjuk PT Ciptadana Securities sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter) demi memperlancar langkah IPO. Selain itu, dana IPO sebesar 24 persen juga akan digunakan untuk anak usaha PT Unipack Plasindo sebagai pembelian tanah seluas empat ha di lokasi yang sama.
Sebelum IPO ini berjalan, pemegang saham perseroan sebesar 48,85 persen berada di tangan PT Harimas Tunggal Perkasa, sebesar 48,85 persen di PT Tunggal Investama Jaya sebesar 48,85 persen, dan sisanya 2,3 persen dipegang oleh Haryanto Tjiptodiharjo.
Adapun jadwal IPO telah dilakukan pada masa penawaran awal pada 21 November-1 Desember 2014, pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 8 Desember 2014, masa penawaran umum pada 10-11 Desember 2014, masa penjatahan pada 15 Desember 2014, pengembalian uang pemesanan dan distribusi saham secara elektronik pada 16 Desember 2014 dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 17 Desember 2014.
Sekadar informasi, sudah ada 20 perusahaan yang berhasil mencatatkan saham perdana tahun ini di antaranya, PT Bank Panin Syariah Tbk (PNBS), PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), PT Asuransi Mitra Maparya Tbk (ASMI), PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk (CANI), PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ), PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), dan PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA).
Selain itu ada juga PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk (DAJK), PT Link Net Tbk (LINK), PT Chitose Internasional Tbk (CINT), PT Magna Finance Tbk (MGNA), PT Batavia Prosperindo International Tbk (BPII), PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP), PT Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR), PT Sitara Propertindo Tbk (TARA), serta satu perusahaan tercatat baru yang merupakan relisting dan secondary offering yaitu PT Tunas Alfin Tbk (TALF), PT Blue Bird Tbk (BIRD), dan PT Soechi Lines Tbk (SOCI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News