Mengutip laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin 6 Maret 2017, laba yang turun disebabkan kinerja penjualan dan pendapatan perseroan yang mengalami penurunan tajam sebesar 23,03 persen menjadi Rp15,21 triliun di 2016, bila dibanding posisi pendapatan dan penjualan sebesar Rp19,76 triliun di 2015.
Posisi beban pokok pendapatan turun menjadi Rp13,34 triliun di 2016, dari posisi 2015 sebesar Rp17,75 triliun. Beban administrasi perseroan juga mengalami penyusutan menjadi Rp616,03 miliar di tahun lalu, dari posisi tahun 2015 sebesar Rp656,41 miliar.
Adapun beban penjualan perseroan menjadi Rp69 miliar di akhir Desember 2016 atau menurun jika dibanding posisi di akhir tahun sebelumnya Rp115,01 miliar.
Tak hanya itu, perseroan juga mencetak laba selisih kurs sebesar Rp28,55 miliar di 2016. Padahal di tahun 2015, perseroan mengalami rugi kurs selisih sebesar Rp63,24 miliar. Maka laba usaha perseroan menjadi Rp1,17 triliun di 2016.
Selama 2016, total aset perseroan mencapai Rp15,83 triliun, atau naik dari posisi aset sebesar Rp15,2 triliun di 2015. Posisi ekuitas dan liablitas masing-masing sebesar Rp8,07 triliun dan Rp7,76 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News