Anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) ini akan melepas sebanyak-banyaknya 2,823 miliar lembar saham. Nilai nominal saham perseroan dipatok dengan harga Rp100 per saham, sedangkan harga penawaran resmi IPO yang dilepas ke publik sebesar Rp400 per saham.
Proses IPO perseroan akan dilakukan di Gedung BEI, Jakarta, Selasa 10 Oktober 2017, bertepatan dengan pembukaan perdagangan saham di pasar modal Indonesia. Perusahaan pun akan mendapatkan kode ticker GMFI.
Adapun perusahaan akan meraup dana segar Rp1,129 triliun dari hajatan IPO tersebut. Perusahaan sudah menunjuk PT Bahana Securities, PT BNI Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi efek.
Catatan Metrotvnews.com, dana segar dari hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi, sebesar 60 persen akan dialokasikan untuk mendanai investasi perseroan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kapabilitas di Line Maintenance dan Repair & Overhaul, berupa pembelian aset tetap, antara lain tools, equipment, component, machineries dan sarana-prasarana lainnya.
Kemudian, sebesar 15 persen untuk pembayaran fasilitas pinjaman bank atau lembaga keuangan, dan sisanya untuk kebutuhan modal kerja yang bertujuan untuk mendukung kegiatan operasional perseroan berupa pembayaran utang vendor, pembayaran pajak, dan pembayaran utang jangka pendek lainnya.
Ruang lingkup kegiatan bisnis GMF Aero Asia meliputi bidang jasa perawatan pesawat terbang, perawatan komponen dan kalibrasi, perawatan mesin untuk pesawat dan industri, pembuatan dan perawatan sarana pendukung, jasa engineering, jasa layanan material, logistik, pergudangan dan konsinyasi serta jasa konsultan, dan sebagainya.
Sebelum IPO, saham GMF Aero Asia dimiliki Garuda Indonesia sebesar 99 persen, dan sisanya sebesar satu persen dimiliki oleh PT Aero Wisata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News