Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari mengatakan, peningkatan jumlah investor yang sangat signifikan di tahun ini didorong oleh implementasi S-INVEST dan penerapan SID untuk pemilik Surat Berharga yang diterbitkan Bank Indonesia (BI).
"Data SID untuk investor pemilik Reksa Dana dan SID Surat Berharga yang diterbitkan BI kini telah terkonsolidasi di KSEI," kata Kiki, sapaan Friderica, ditemui di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Jumat (30/12/2016).
Adapun total aset yang tercatat di C-BEST meningkat 16,39 persen menjadi Rp3.517,86 triliun hingga 28 Desember 2016, dari posisi Rp3.022,57 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan total aset C-BEST, karena sejalan dengan meningkatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di pasar modal serta peningkatkan jumlah emiten.
Total aset di C-BEST, kata Kiki, masih banyak didorong oleh kepemilikannya oleh investor lokal sebesar 50,07 persen. Persantase tersebut meningkat dari tahun sebelumnya (per Desember 2016) dimana kepemilikan lokal sebesar 42,70 persen. "Ini menunjukkan kontribusi investor domestik yang semakin besar di pasar modal Indonesia," ungkap Kiki.
Tak hanya itu, peningkatan tersebut juga tak terlepas dari komitmen KSEI dalam memperluas kerja sama dengan perbankan, dengan menambah jumlah bank administrator Rekening Dana Nasabah (RDN) dari sebelumnya sembilan menjadi 12 bank.
"Tiga bank yang baru menjadi bank RDN yakni Bank Nobu, Bank BTPN, dan Bank Panin. Ini merupakan langkah konkrit yang kami lakukan untuk semakin mempermudah proses transaksi efek, sekaligus memperluas jaringan pasar modal dalam rangka menuju AKSes Financial Hub," papar Kiki.
Sekadar informasi, posisi hingga 28 Desember 2016, sambung Kiki, jumlah dana yang tersimpan dalam RDN sebesar Rp11,51 triliun, atau tumbuh 168,3 persen dari posisi Rp4,29 triliun per akhir Desember 2015.
"Apabila diperlukan kembali, kami akan menambah jumlah bank RDN, agar sinergi pasar modal dan jaringan perbankan semakin luas, serta semakin banyak alternatif bank yang ditunjuk oleh investor," pungkas Kiki.
Sebelumnya, pada 20 Desember 2016, jumlah investor tercatat 886.574 orang. Angka investor mengalami peningkatan 104,88 persen bila dibanding total pemegang SID di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 434.107. Peningkatan jumlah investor memang cukup signifikan hingga di pertengahan Desember 2016. Hal itu didorong oleh implementasi S-INVEST dan penerapan SID untuk pemilik Surat Berharga yang diterbitkan Bank Indonesia (BI).
"Di mana data SID untuk investor pemilik Reksa Dana dan SID surat berharga yang diterbitkan BI kini telah terkonsolidasi di kami (KSEI)," tutur Kiki yang dulunya sempat menjabat Direktur BEI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News