Penurunan laba bersih perseroan ini dikontribusikan dari kinerja pendapatan perseroan yang turun 10,4 persen menjadi Rp1,8 triliun di Juni 2015, dari posisi pendapatan sebesar Rp2,01 triliun di Juni 2014.
Selain itu, beban pokok pendapatan perseroan turun 11,2 persen menjadi Rp1,50 triliun di akhir Juni 2015, bila dibanding posisi beban pokok pendapatan sebesar Rp1,69 triliun di Juni 2014.
Pencapaian semester I-2015 ini menunjukkan bahwa di tengah tekanan terhadap pendapatan usaha, perseroan terus melakukan project dan financial management yang baik serta efisiensi di semua lini untuk mempertahankan kinerja, sehingga marjin laba bersih secara keseluruhan masih dapat terjaga terhadap marjin periode sebelumnya.
"Sementara itu posisi marjin laba bersih perseroan turun menjadi 7,4 persen, dari posisi di semester I-2014 sebesar 8,9 persen," tutur Direktur Keuangan Elnusa Budi Rahardjo, dalam siaran persnya, Jumat (31/7/2015).
Menurut Budi, strategi perseroan dalam menjaga stabilitas marjin adalah dengan melakukan kontrol ketat pada beban pokok pendapatan terhadap pendapatan usaha.
Upaya ini terbukti mampu menjaga persentase marjin laba kotor dari 15,6 persen menjadi 16,4 persen, marjin EBITDA tumbuh dari 15,4 persen menjadi 16,9 persen dan tetap stabilnya marjin laba usaha bila dibandingkan periode sebelumnya sebesar 9,5 persen.
"Hasil kinerja semester ini merupakan kerja keras terbaik seluruh lini Perseroan dalam meningkatkan laba bersih pada kondisi industri migas yang lesu. Raihan kontrak-kontrak besar Survei Seismik di area Cirebon dan Langkat, serta proyek HWU-Snubbing di Kalimantan diharapkan dapat meningkatkan kinerja perseroan ke depannya," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id