"Kami juga mendapat penerimaan pembayaran proyek-proyek, terhitung pada bulan Desember 2017, penerimaan dari pelanggan tercatat sebesar Rp1,47 triliun. Sedangkan untuk total penerimaan sampai akhir tahun 2017 tercatat sebesar Rp 4,63 triliun, angka ini naik sebesar 372,77 persen dibandingkan penerimaan pada akhir tahun 2016 sebesar Rp978,96 miliar," kata Sekretaris Perusahaan Waskita Beton Precast, Ratna Ningrum dalam siaran persnya, Rabu, 27 Desember 2017.
Ratna menjelaskan, salah satu proyek yang memberi kontribusi besar terhadap penerimaan WSBP berasal dari proyek turnkey, yaitu Proyek Tol Becakayu seksi 1b dan 1c. Dari total tagihan proyek Becakayu sebesar Rp 1,8 triliun. Tercatat per 21 Desember 2017, perusahaan telah menerima pembayaran sebesar Rp429 miliar atau sekitar 24 persen dari total tagihan.
Pembayaran tersebut merupakan porsi ekuitas dari proyek Becakayu yang dibayarkan oleh PT Kresna Kusuma Dyandra Marga. Sedangkan sisanya merupakan porsi dari sindikasi perbankan yang masih dalam proses penyelesaian administrasi.
"Dana ini diharapkan akan memperbaiki posisi kas dan setara kas Waskita Beton Precast," ungkap Ratna.
Lanjut dia, penerimaan pembayaran pada bulan Desember 2017 ini berasal dari beberapa proyek besar, seperti proyek Jalan Tol Solo-Kertosono, proyek Tol Pejagan-Pemalang-Batang, proyek Tol Legundi-Bunder, dan proyek Jalan Tol Bocimi.
"Selain itu, ada juga penerimaan yang berasal dari sejumlah proyek dengan skala yang lebih kecil lainnya," sebut Ratna.
Sebagaimana diketahui, Tol Becakayu seksi 1b dan 1c dibangun sepanjang 8,4 km, sedangkan seksi 1a ditargetkan akan rampung pada tahun 2018. Nantinya keseluruhan proyek Jalan Tol Becakayu seksi 1 dan 2 sepanjang 21,04 km ini akan membentang dari Jalan DI Panjaitan, Kasablanka, Jakarta Timur sampai Jalan Raya Ganda Agung, Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News