"Rencananya, IPO Waskita Beton Precast pada September 2016 ini dengan menggunakan buku keuangan periode kuartal II sebagai salah satu syarat pengajuannya. Aksi korporasi itu akan dilakukan setelah Waskita Beton Precast melakukan divestasi saham sebesar 10 persen," ujar Direktur Utama WSKT, M Choliq dikutip dari Antara, Selasa (29/3/2016).
Ia mengemukakan bahwa jika divestasi itu tidak berhasil dilakukan maka IPO Waskita Beton Precast akan dipercepat dari rencana awal. Target dana dari aksi korporasi melalui IPO itu sekitar Rp3,5 triliun hingga Rp4 triliun.
"Dilaksanakan atau tidak dilaksanakan divestasi itu, Waskita Beton Precast akan IPO karena butuh dana untuk ekspansi, karena sistem pembayaran Waskita Beton Precast itu dibayar jika proyek sudah selesai, maka itu butuh modal," paparnya.
Ia mengharapkan bahwa bertambahnya modal anak usaha dapat memperbesar unit bisnis beton pracetak (precast) mengingat pembangunan infrastruktur menjadi prioritas pemerintah.
Waskita Beton Precast merupakan perusahaan yang bergerak di dalam bisnis beton pracetak, saat ini telah memiliki delapan pabrik pracetak dengan total kapasitas sebesar 2.300.000 ton.
Sebelumnya, Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan bahwa bahwa sekitar 40 perusahaan di dalam negeri menyatakan minatnya untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO).
"Hampir 40 perusahaan sudah menyatakan minat untuk IPO dalam rangka meraih dana ekspansi, proyek pemerintah diharapkan terus jalan. Sekitar 10 perusahaan di antaranya sudah menunjuk penjamin pelaksana emisi (underwriter) untuk membantu prosesnya," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News