Mengutip laporan keuangan dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (1/4/2015), laba per saham perseroan menjadi Rp147 per saham di tahun lalu, atau naik dari posisi sebesar Rp120 per saham di 2013.
Laba bruto menjadi Rp499,27 miliar di tahun lalu, atau naik dari posisi Rp493,28 miliar di akhir 2013. Laba usaha menjadi Rp282,72 miliar di akhir 2014, atau naik dari posisi Rp287,12 miliar di 2013. Laba sebelum pajak menjadi Rp304,50 miliar di akhir 2014, atau naik dari posisi Rp262,00 miliar di 2013.
Hasil laba perseroan yang meningkat di tahun lalu, tidak banyak memberikan dampak positif bagi pendapatan usaha perseroan. Pendapatan usaha mengalami penurunan 11,29 persen menjadi Rp1,10 triliun, dari posisi pendapatan usaha Rp1,24 triliun di 2013.
Laba perseroan yang meningkatkan dikarenakan adanya peningkatan pada pendapatan bunga sebesar Rp13,29 miliar, keuntungan penjualan aset tetap bersih sebesar Rp4,43 miliar, laba bersih entitas asosiasi Rp7,13 miliar, laba bersih investasi ventura bersama Rp55,74 miliar, beban pokok pendapatan yang menurun menjadi Rp109,50 miliar dan beban langsung yang turun menjadi Rp500,40 miliar.
Posisi liabilitas perseroan menjadi Rp1,29 triliun di akhir 2014, atau naik dari posisi sebesar Rp1,15 triliun di 2013. Sedangkan jumlah ekuitas perseroan menjadi Rp1,61 triliun, atau naik dari posisi Rp1,47 triliun di 2013. Adapun total aset Pembangunan Jaya Ancol per Desember 2014 menjadi Rp2,90 triliun atau naik 10,68 persen dari posisi aset sebesar Rp2,62 triliun di akhir 2013.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News