Ilustrasi Adhi Karya -- FOTO ANTARA/Prasetyo Utomo
Ilustrasi Adhi Karya -- FOTO ANTARA/Prasetyo Utomo

Rupiah Rp13.000 per USD, Adhi Karya Klaim Bisnis Aman

Dian Ihsan Siregar • 20 Maret 2015 18:13
medcom.id, Jakarta: Pelemahan rupiah terhadap dolar AS belakangan ini diklaim tidak menggangu kinerja bisnis perusahaan pelat merah di sektor konstruksi PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI). Perseroan mengaku sangat sedikit menggunakan mata uang USD dalam mengerjakan proyek.
 
"Enggak terlalu berpengaruh ke kita, kita banyak pakai rupiah," kata Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Ki Syahgolang Permata, ketika ditemui usai RUPS tahunan perseroan, di kantor pusat Adhi Karya, Jakarta, Jumat (20/3/2015).
 
Pada saat ini, menurut dia, proyek yang dilakukan perseroan sangat jarang dikerjakan di luar negeri. Menurutnya, paling jauh hanya sampai negara Timor Leste.

"Investasi proyek maupun alat pembangunan kita kebanyakan pakai rupiah, jarang sekali pakai USD. Proyek kita paling jauh Timor Leste, tidak seperti PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) yang sudah sangat jauh proyeknya," ucap dia.
 
Antisipasi perseroan yang dilakukan pada saat rupiah melemah adalah menjalankan lindung nilai (hedging). Senada, angka hedging pun dinilai tidak tinggi, sehingga perseroan masih stabil disaat rupiah melemah.
 
"Di posisi Rp13.000 per USD, kami belum masalah, proyek kita banyak di dalam negeri, semuanya gunakan rupiah," tukas Ki Syahgolang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan