Perusahaan pembiayaan akan memiliki kesempatan untuk pendanaan pada segmen investasi, modal kerja, dan multiguna.
Direktur Retail Bank Bukopin Agus Hernawan mengatakan perusahaan akan membiayai perusahaan pembiayaan yang memfasilitasi pendanaan pada segmen investasi, modal kerja, dan multiguna. "Kami (Bank Bukopin) membuka kesempatan," ujarnya dalam sambutan pada acara yang bertajuk 'Strategic Partnership' Bank Bukopin dengan Multifinance di Glass House, Jakarta, Rabu (17/9/2014).
Agus mengungkapkan Bank Bukopin menargetkan fasilitas pendanaan bagi perusahaan pembiayaan sebesar Rp5 triliun pada tahun ini atau tumbuh 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Angka itu lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan industri fasilitas pembiayaan pada level 10 persen.
Saat ini perusahaan bekerja sama dengan 50 perusahaan pembiayaan. Sedangkan nasabah melalui chanelling mencapai 120 ribu. Adapun, Bank Bukopin membukukan laba bersih sebesar Rp517,3 miliar pada semester pertama 2014 atau naik 2,46 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pencapaian itu ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 6,55 persen menjadi Rp1,245 triliun. Serta pertumbuhan pendapatan operasional lainnya (fee based income) sebesar 25,56 persen menjadi Rp447 miliar.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) II OJK Dumoly F Pardede menambahkan pertumbuhan pada perusahaan pembiayaan pada siklus cepat dan agresif. Khususnya pada segmen kendaraan bermotor. Baik baru ataupun bekas. Hal itu berpotensi menganggu kinerja perusahaan pembiayaan.
Untuk itu, katanya, OJK membuat peta perusahaan pembiayaan. "Berdasarkan objektif financing itu didapatkan pada pembiayaan konsumen, aktivitas bisnis, dan financing investment," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News