"Pertumbuhan kontrak baru ADHI hingga Oktober 2016 mengalami peningkatan sebesar 8,2 persen bila dibanding periode yang sama tahun lalu," ungkap Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto, ditemui dalam acara Public Expose Adhi Karya di Hotel GranDhika Iskandarsyah, Jakarta, Kamis (24/11/2016).
Baca: Sembilan Bulan, Adhi Karya Bukukan Kontrak Baru Rp11 Triliun
Kontribusi per lini bisnis terhadap perolehan kontrak baru hingga Oktober 2016, tutur Budi, masih didominasi oleh lini bisnis konstruksi sebesar 86,6 persen, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
Berdasarkan segmentasi sumber dana, realsasi kontrak baru terdiri dari BUMN sebesar 39,7 persen, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (ABPN) atau APBD sebesar 34,9 persen, sedangkan swasta atau lainnya sebesar 25,4 persen.
"Sedangkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek gedung sebanyak 46,6 persen, proyek jalan dan jembatan sebesar 23 persen, sedangkan proyek dermaga serta infrastruktur lainnya sebesar 30,4 persen," papar Budi.
Baca: Semester I, Pencapaian Kontrak Baru Adhi Karya Capai Rp6,09 Triliun
Pada November ini, lanjut Budi, perseroan telah memperoleh proyek baru pengerjaan konstruksi terintegrasi design and build pembangunan underpass Mampang-Kuningan sebesar Rp202,2 miliar.
"Pemilik proyek ini adalah Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta. Waktu Pelaksanaan Proyek selama 392 hari," pungkas Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News