Pantauan Metrotvnews.com, Rabu, 26 Oktober, pada pembukaan perdagangan pagi ini saham BUMI mendarat ke posisi Rp174 dibandingkan sebelumnya yang berada di Rp150.
Saham BUMI sempat menyentuh level tertingginya di posisi Rp178 dan sempat dibuka ke posisi Rp153 yang setara dengan level terendahnya. Jumlah tersebut setara dengan 16 persen atau Rp24.
Volume perdagangan saham BUMI tercatat sebanyak 1,11 miliar lembar senilai Rp186,1 miliar. Terjadi 8.909 kali frekuensi, bid ask sebesar 174, bid lot sebanyak 2,4 juta, offer ask sebesar 175, dan offer lot sebanyak 7,9 juta.
Suspensi yang dijatuhkan Bursa Efek Indonesia (BEI) kepada BUMI lantaran saham perseroan melonjak drastis pada perdagangan Senin, 24 Oktober.
Pada perdagangan Senin tersebut, saham BUMI masih di posisi Rp123 per saham. Lalu melejit 29 poin atau setara 23,97 persen ke posisi Rp150 per saham. Pada penutupan perdagangan Jumat, 21 Oktober 2016, saham BUMI masih di posisi Rp121 per saham.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava menjelaskan tak ada unsur pelanggaran yang dilakukan perseroan sehingga berakibat kepada lonjakan saham perseroan.
Dileep menyampaikan bahwa perseroan telah melaporkan laporan keuangan 2015 yang telah diaudit dan laporan keuangan semester I-2016 yang belum diaudit pada 5 Oktober 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News