Ilustrasi. (FOTO: MI/Atet)
Ilustrasi. (FOTO: MI/Atet)

Laba Bersih Anak Usaha Garuda Merosot ke USD50 Juta

Dian Ihsan Siregar • 01 Maret 2018 10:46
Jakarta: P‎T Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) mencatat pelemahan laba bersih menjadi USD50,9 juta atau setara Rp689,95 miliar (kurs USD1 = Rp13.799 per USD) sepanjang 2017 dibanding tahun sebelumnya menurut laporan keuangan yang telah diaudit sebesar USD57,7 juta.
 
Namun demikian Anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) ini membukukan pendapatan operasional sebesar USD439,3 juta selama 2017 atau mengalami kenaikan 13 persen bila dibandingkan pendapatan USD388,7 juta di 2016‎.
 
Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto mengatakan pencapaian ini merupakan bukti komitmen perusahaan terhadap pemegang saham dan publik bahwa GMF bisa menjawab tantangan yang diberikan di setiap tahunnya. Hal ini membuktikan bahwa GMF konsisten untuk terus berupaya meningkatkan kinerjanya secara kontinyu di mana pendapatan maupun laba bersih perusahaan selalu tumbuh setiap tahunnya.

Keberhasilan‎ pertumbuhan pendapatan maupun laba bersih tahun ini didukung oleh semua lini bisnis perusahaan yang telah berkontribusi dalam pencapaiannya. Adapun porsi pendapatan terbesar datang dari lini bisnis perawatan komponen pesawat sebesar 31 persen, diikuti base maintenance sebesar 22 peren, line maintenance 21 persen, dan engine maintenance 19 persen.
 
"Di samping itu pertumbuhan kinerja perusahaan juga didukung oleh program efisiensi yang terus berlanjut dan telah diterapkan oleh perusahaan dari tahun ke tahun," jelas dia dalam siaran persnya, Kamis, 1 Maret 2018.
 
Dia menambahkan perseroan juga mencatat kenaikan total aset sebesar 22 persen dari USD442,6 juta di 2016 menjadi USD539,2 juta pada 2017. Kenaikan aset tersebut dipengaruhi oleh aksi korporasi besar, di mana perusahaan melakukan pelepasan sahamnya kepada publik di 2017 dan berhasil menghimpun dana sebesar Rp1,129 triliun.
 
"‎Hal ini juga berpengaruh terhadap peningkatan signifikan ekuitas perusahan sebesar 77 persen. Sementara itu dari sisi arus kas 2017 juga mengalami peningkatan sebesar 38 persen dibandingkan 2016," tutur dia.
 
Kinerja operasional di 2017 juga ditandai dengan masuknya sejumlah kontrak baru perawatan pesawat dari berbagai maskapai baik domestik maupun asing, serta pembaruan kontrak dari pelanggan yang sudah ada. Di 2017 tercatat adanya peningkatan volume bisnis yang datang dari pelanggan internasional sebesar 83 persen.
 
Iwan menyebutkan, hal ini menunjukkan kepercayaan dunia terhadap kualitas yang dimiliki oleh GMF dalam memberikan setiap servisnya. "Kami berharap pasar internasional yang akan digarap oleh GMF meningkat hingga 30 persen pada 2021," ujar dia. 
 
Target Bisnis dan Korporasi 2018
 
Pada tahun ini,‎ GMF menargetkan pertumbuhan investasi yang sangat signifikan yaitu hampir 400 persen dari realisasi investasi di 2017. Target investasi di atas USD100 juta akan digunakan untuk sejumlah program organic maupun inorganic yang utamanya berfokus pada ekspansi bisnis dengan menambah international footprint GMF, serta beberapa strategic initiatives dalam rangka peningkatan kapasitas dan kapabilitas perusahaan.
 
Investasi yang signifikan ini diharapkan tidak hanya sekadar meningkatkan pendapatan GMF di tahun-tahun mendatang, namun juga akan meningkatkan pasar perawatan pesawat yang bisa digarap oleh GMF.
 
"Dari sisi pendapatan 2018, GMF menargetkan mampu tumbuh di atas 15 persen dibandingkan capaian pendapatan 2017. Dengan target tersebut, perusahaan optimistis pertumbuhan laba bersih di 2018 meningkat lebih dari 10 persen, sehingga bisa kembali mencapai angka double digit," pungkas Iwan.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan