Direktur Keuangan Waskita Haris Gunawan mengatakan penerimaan pembayaran tersebut akan membuat likuiditas perusahaan agak longgar. Sebab, selama ini skema proyek turnkey menjadi penyebab pinjaman perusahaan tinggi.
"Kalau ini comply proyeksikan sekitar Rp26 triliun sampai Rp30 triliun uang akan masuk ke Waskita," kata Haris di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 20 Agustus 2019.
Haris menjelaskan Turnkey merupakan metode pembayaran proyek ketika proyek selesai. Pembayaran baru akan diberikan oleh pemilik proyek kepada kontraktor ketika seluruh pekerjaan selesai.
Perusahaan memproyeksikan pembayaran proyek trunkey yang akan cair tahun ini sekitar Rp12 triliun sampai Rp13 triliun. Pembayaran tersebut berasal dari proyek jalan tol Jakarta-Cikampek elevated dan proyek tol Sumatera. Sedangkan untuk proyek Light Rapid Transit (LRT) Palembang baru diajukan pekan ini sebesar Rp2,9 triliun.
"Hari ini LRT Palembang yang kita miliki pemerintah masukan tagihan sebesar Rp2,3 triliun. Minggu depan kita masukan lagi Rp600 miliar. Total Rp2,9 triliun net setelah dipotong pajak PPh. Ini kita akan masuk," sebut Haris
Dalam laporan keuangan semester I-2019, Waskita mencatat laba yang diatribusikan pada entitas indusk sbesar Rp997,8 miliar. Laba tersebut turun dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp2,99 triliun.
Penyebab penurnan laba tersebut dikarenakan menurunnya pendapatan usaha dan pendapatan lain-lain masing-masing sebesar 35,3 persen dan 87,2 persen dari capaian sebelumnya. Hingga akhir Juni 2019, perusahaan mencatat total liabilitas Rp103,7 triliun. Sementara ekuitas sebesar Rp28,85 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News