Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. FOTO: Medcom.id/Husen Miftahudin.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. FOTO: Medcom.id/Husen Miftahudin.

Rupiah Bisa Menguat di Bawah Rp14 Ribu per USD

Desi Angriani • 01 November 2019 15:34
Jakarta: Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan nilai tukar rupiah dapat menguat di bawah level Rp14 ribu per USD. Ruang penguatan tersebut didorong oleh prospek ekonomi Indonesia ke depan dan inflasi yang terkendali.
 
"Masih ada ruang untuk kurs untuk lebih menguat dan terbukti itu, rupiah beberapa kali ada di bawah Rp14 ribu per USD," ucapnya di Kompleks Perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Jumat, 1 November 2019.
 
Perry menjelaskan rupiah pernah berada di kisaran Rp13.920 per USD pada Januari-Februari lalu. Kemudian pada Juni dan September 2019 sempat menguat ke Rp 13.900 per USD setelah sebelumnya anjlok di Rp14.500 per USD.

Artinya, penguatan rupiah dapat kembali terjadi setelah mata uang Garuda ini cukup stabil dan bergerak sesuai dengan mekanisme pasar. "Itu menunjukkan masih ada ruang untuk kurs untuk lebih menguat dan terbukti itu," ungkap Perry.
 
Di sisi lain, dana asing yang masuk ke Indonesia (inflow) terus bertambah hingga Rp217,04 triliun pada akhir Oktober 2019. Dana tersebut masuk melalui pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp165,2 triliun, pasar modal Rp49,9 triliun dan sisanya ke Surat Berharga Bank Indonesia (SBI).
 
Berlanjutnya aliran modal tersebut dapat menjadi pendorong penguatan nilai tukar.
"Mekanisme pasar berkembang secara  baik mengenai suplai dan demand," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan