Ilustrasi -- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Ilustrasi -- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Usai Rugi Besar, DSSA Akhirnya Raih Laba USD6,18 Juta

Dian Ihsan Siregar • 28 Februari 2015 10:10
medcom.id, Jakarta: PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD6,18 juta di akhir 2014. Jumlah ini setelah perseroan merugi USD11,92 juta di 2013.
 
Mengutip laporan keuangan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (28/2/2014), pendapatan usaha perseroan turun 1,18 persen menjadi USD599,63 juta di tahun lalu dari sebelumnya USD606,82 juta.
 
Sementara itu, beban pokok penjualan perseroan turun menjadi USD428,93 juta di akhir 2014, dari posisi beban pokok penjualan sebesar USD500,62 juta di 2013. Beban usaha perseroan menjadi USD162,48 juta di akhir tahun lalu, atau naik 67,02 persen dari posisi sebesar USD97,28 juta di 2013.

Laba usaha turun 7,74 persen menjadi USD8,22 juta di 2014, dari posisi sebesar USD8,91 juta di 2013. Laba kotor perseroan naik menjadi USD170,78 juta di tahun lalu, dari posisi sebesar USD106,20 juta di 2013.
 
Adapun posisi liabilitas dan ekuitas perseroan di tahun ini menjadi masing-masing sebesar USD464,20 juta dan USD838,30 juta di 2014. Sepanjang tahun lalu, total aset yang diraih perseroan menjadi USD1,30 miliar, dari posisi total aset sebesar USD1,20 miliar di 2013.
 
Sekadar informasi, kegiatan usaha utama perseroan adalah pertambangan batu bara, perdagangan grosir, dan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada 1 Januari 1998 dengan mengoperasikan empat pembangkit listrik yang berlokasi di Tangerang, Serang, dan Karawang.
 
Pada 2004, perseroan melakukan penggabungan usaha dengan PT Supra Veritas dan mendiversifikasi usaha ke pulp, kertas, dan perdagangan bahan kimia. Pada 10 Desember 2009, perusahaan mencatatkan 770.552.320 saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
 
Hasil dari penjualan saham yang diinvestasikan dalam pengembangan pertambangan batu bara di Sumatera dan Kalimantan dengan mengambil kepemilikan atas 99,99 persen saham PT Golden Energy Mines Tbk (dahulu bernama PT Bumi Kencana Eka Sakti). Langkah ini diambil oleh perusahaan untuk menjawab tantangan dari peluang pasar yang sangat besar di bidang energi dan pertambangan bisnis.
 
Pada 23 Desember 2010, perseroan mengambil alih PT Rolimex Kimia Nusamas, sebuah perusahaan yang bergerak dalam perdagangan bahan kimia. Selanjutnya, dalam rangka menciptakan sinergi antara kekuasaan dan bisnis pertambangan batu bara, pada 2011 perseroan berpartisipasi dalam tender PT PLN (Persero) untuk Tambang-PLTU Mulut IPP Sumsel-5 Proyek dengan kapasitas 2 x 150 MW ( IPP Sumsel-5 Proyek).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan