Sementara laba per saham perseroan juga mengalami penurunan jadi Rp2.323 per saham di akhir tahun lalu, dari posisi sebesar Rp2.468 per saham di akhir 2013. Demikian seperti dikutip dalam laporan keuangannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (20/3/2014).
Laba bersih perseroan yang mengalami penurunan tipis tidak memberikan sentimen negatif bagi penjualan bersih perseroan. Sebab penjualan bersih perseroan naik menjadi Rp80,69 triliun di tahun lalu, dari posisi sebesar 75,02 triliun di 2013.
Beban pokok perseroan naik menjadi Rp60,19 triliun di akhir 2014, dari posisi sebesar Rp54,95 triliun di akhir 2013. Beban penjualan perseroan pun naik menjadi Rp5,29 triliun, dari posisi beban penjualan di 2013 sebesar Rp4,02 triliun.
Laba kotor perseroan mengalami kenaikan yang tipis menjadi Rp20,50 triliun di tahun lalu, dari posisi sebesar Rp20,07 triliun di akhir 2013. Laba sebelum pajak perseroan menjadi Rp13,71 triliun, atau turun dari posisi sebesar Rp14,51 triliun.
Adapun posisi aset perseroan sepanjang tahun lalu menjadi Rp28,38 triliun, atau naik tipis 3,57 persen dari posisi sebesar Rp27,40 triliun di akhir 2013.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News