Aktivitas perbankan di BTPN -- FOTO ANTARA/Audy Alwi
Aktivitas perbankan di BTPN -- FOTO ANTARA/Audy Alwi

Laba Bersih BTPN Terkikis 15% Jadi Rp1,42 T

Dian Ihsan Siregar • 23 Oktober 2014 19:15
medcom.id, Jakarta: Manajemen PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) membukukan penurunan laba bersih 15 persen menjadi Rp1,42 triliun di kuartal III-2014, jika dibandingkan perolehan yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp1,67 triliun.
 
"Kami bersyukur di tengah situasi ekonomi yang dinamis BTPN masih dapat bertumbuh dengan rasio keuangan yang sehat. Ke depan, diperkirakan kondisi ekonomi makro masih menantang. Namun kami optimistis, dengan strategi model bisnis yang unik, BTPN tetap dapat bertumbuh. Apalagi dengan dukungan penuh dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) dan TPG selaku pemegang saham pengendali," ujar Direktur Utama BTPN, Jerry Ng, dalam siaran persnya seperti dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (23/10/2014).
 
Sembilan bulan pertama di tahun ini, perseroan meraih penyaluran kredit yang tumbuh moderat, dengan tingkat rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga rendah. Perseroan membukukan pertumbuhan kredit tahunan sebesar 13 persen dari Rp45,3 triliun di kuartal III-2014 menjadi Rp51,1 triliun dengan rasio NPL yang terjaga di 0,8 persen.

Adapun dana pihak ketiga (DPK) perseroan mengalami pertumbuhan tujuh persen menjadi Rp52,6 triliun, jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp49 triliun. Loan to deposit ratio (LDR) tercatat mencapai 97 persen. Namun jika memperhitungkan pendanaan dari obligasi dan pinjaman bilateral, rasio likuiditas perseroan berada di level 87 persen.
 
Aset BTPN meningkat sebesar delapan persen menjadi Rp71,7 triliun, jika dibandingkan perolehan yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp66,2 triliun. Rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 23,6 persen yang merupakan salah satu CAR tertinggi di sektor perbankan Indonesia.
 
"Menghadapi tantangan, kami fokus melakukan hal-hal fundamental secara konservatif dan prudent, antara lain meningkatkan cadangan likuiditas, kredit dengan baik, mengelola biaya bunga dan biaya opersional secara cermat," jelas Jerry.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan