Sejumlah petugas kepolisian berjaga di sekitar lokasi ledakan diduga bom yang meledak didekat gerai Starbucks (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Sejumlah petugas kepolisian berjaga di sekitar lokasi ledakan diduga bom yang meledak didekat gerai Starbucks (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

MAPI Sebut Harga Saham Jatuh Bukan karena Ledakan

Angga Bratadharma • 14 Januari 2016 19:04
medcom.id, Jakarta: Harga saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) tercatat mengalami pelemahan, usai insiden ledakan terjadi di dekat Sarinah, Jakarta Pusat. Meski melemah, namun manajemen MAPI melihat pelemahan tersebut merupakan pergerakan yang cukup normal.
 
Saham Mitra Adiperkasa terpantau jatuh pada perdagangan Kamis, 14 Januari. Perdagangan emiten yang memegang waralaba sejumlah merek ternama baik untuk makanan, minuman, maupun untuk fesyen tersebut ditutup pada level Rp3.870 per lembar saham atau jatuh 130 poin atau mencapai 3,25 persen.
 
Pantauan Metrotvnews.com, Kamis 14 Januari, saham MAPI sebelumnya dibuka pada posisi Rp3.900 per lembar saham dan menyentuh posisi tertingginya pada posisi Rp3.990 per lembar saham dan perlahan jatuh sehingga ditutup pada level Rp3.870 per lembar saham.

Namun, Corporate Secretary Mitra Adiperkasa Indonesia Fetty Kwartati menilai, pelemahan harga saham itu bukan dikarenakan adanya ledakan yang terjadi di dekat pusat perbelanjaan Sarinah dan mengenai gerai Starbucks.
 
"Harga saham turun hari ini bukan semata-mata khusus karena masalah insiden tersebut (ledakan di dekat Sarinah). Namun, itu merupakan pergerakan normal mengikuti kondisi market," ungkap Corporate Secretary Mitra Adiperkasa Indonesia Fetty Kwartati, saat dihubungi via WhatsApp kepada Metrotvnews.com, Jakarta, Kamis (14/1/2016).
 
Terkait adanya ledakan itu, Fetty mengaku, MAPI memutuskan untuk menutup sementara sebanyak 35 gerai Starbucks yang ada di Jakarta Pusat. Penutupan itu dilakukan guna mengantisipasi situasi dan kondisi keamanan setelah ledakan dan baku tembak terjadi pada siang tadi.
 
"Kami telah menutup sementara 35 gerai hingga sore ini sambil memantau perkembangan keadaan selanjutnya dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan," ungkap Fetty.
 
Dalam hal ini, Fetty belum bisa memastikan kapan pembukaan 35 gerai Starbucks itu dilakukan kembali. "Sampai pemberitahuan selanjutnya (35 gerai tersebut baru akan kembali dioperasikan)," jelas Fetty.
 
Fetty menambahkan penutupan sebanyak 35 gerai Starbucks tersebut belum bisa dipastikan berapa persen menekan bisnis. Dirinya hanya menegaskan bahwa penutupan yang dilakukan hanyalah gerai Starbucks dan belum ada gerai lain yang ditutup.
 
"Terlalu dini untuk menghitung dampak keuangan dan bisnis karena kami masih memantau keadaan di lapangan. Sejauh ini, hanya gerai Starbucks (yang ditutup). Namun, tetap akan senantiasa melihat situasi di lapangan," pungkas Fetty.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan