Mengutip Bloomberg, Rabu, 27 November 2019, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka stabil di Rp14.089 per USD. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp14.089 hingga Rp14.090 per USD. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp13.884 per USD.
Sementara itu, indeks USD, yang membandingkan greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,08 persen pada 98,246. Terhadap yen, USD naik 0,12 persen. Mata uang AS telah melonjak ke level tertinggi dua minggu terhadap mata uang safe-haven Jepang di perdagangan Asia.
Secara keseluruhan, perdagangan mata uang melambat sebelum liburan Thanksgiving AS pada Kamis, dengan para pedagang memperkirakan kisaran perdagangan yang lebih ketat untuk mata uang utama, kata para analis. Sterling 0,26 persen lebih rendah pada 1,2864 dolar setelah jajak pendapat kedua menunjukkan kepemimpinan Partai Konservatif menyempit.
Amerika Serikat dan Tiongkok hampir mencapai kesepakatan mengenai fase pertama dari kesepakatan perdagangan, Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Selasa waktu setempat, setelah perunding utama dari kedua negara berbicara melalui telepon dan setuju untuk terus bekerja pada masalah-masalah yang tersisa.
The Global Times, sebuah tabloid yang dijalankan oleh harian resmi Partai Komunis yang berkuasa, People's Daily, melaporkan Tiongkok dan AS bergerak lebih dekat untuk menyetujui pada kesepakatan perdagangan fase satu, bahkan ketika Washington dan Beijing belum menyepakati spesifik atau ukuran penurunan tarif pada barang-barang Tiongkok.
"Apakah ini memberi tahu kami sesuatu yang tidak kami ketahui enam, tujuh minggu yang lalu? Sulit untuk dikatakan. Tapi saya akan percaya ketika saya melihatnya," kata Neil Wilson, kepala analis pasar di Markets.com.
Amerika Serikat telah mengenakan tarif atas barang-barang Tiongkok dalam perselisihan selama 16 bulan atas praktik perdagangan yang menurut Pemerintah AS tidak adil. Tiongkok telah menanggapi dengan cara yang sama dengan tarifnya sendiri untuk barang-barang AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News