Di sisi lain, investor tengah menunggu keputusan the Fed pada Kamis besok, dengan 90,9 persen dari konsensus yakin akan terjadi pemotongan suku bunga 25 bps. Investor juga menunggu arah kebijakan ekonomi lanjutan seperti apakah suku bunga the Fed akan kembali diturunkan pada Desember atau tidak.
Dari Eropa, investor tengah menunggu perkembangan di Inggris dengan PM Inggris Boris Johnson diberitakan mencoba mengarahkan agar pemilu dapat diadakan pada 12 Desember guna memuluskan jalan program Brexit. Pagi ini indeks Nikkei dibuka turun 0,40 persen dan Kospi dibuka melemah 0,64 persen.
"Dengan sentimen global dan menunggu arah kebijakan the Fed, serta kemungkinan adanya demo Buruh yang menolak kenaikan upah minimum 2020 sebesar 8,51 persen, kami perkirakan IHSG akan cenderung melemah pada hari ini," sebut Samuel Research Team, seperti dikutip dari riset hariannya, di Jakarta, Rabu, 30 Oktober 2019.
Di sisi lain, pasar saham Amerika Serikat menyelesaikan akhir sesi perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB) dengan kerugian moderat. Pelemahan terjadi didorong oleh banyaknya laporan pendapatan yang bervariasi dan data ekonomi yang suram.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 19,30 poin atau 0,07 persen menjadi 27.071,42. Sedangkan S&P 500 turun 2,53 poin atau 0,08 persen menjadi 3.036,89. Indeks Komposit Nasdaq turun 49,13 poin atau 0,59 persen menjadi 8.276,85.
Sebanyak tujuh dari sektor S&P 500 ditutup lebih tinggi, dengan perawatan kesehatan naik sebanyak 1,16 persen, melampaui sisa sektor lainnya. Sedangkan layanan komunikasi dan teknologi masing-masing turun sebanyak 0,95 persen dan 0,92 persen, memimpin penurunan.
Google-parent Alphabet melaporkan laba kuartalan lebih lemah dari perkiraan pada Senin malam. Saham diperdagangkan dengan catatan suram sepanjang sesi Selasa, dengan Kelas A dan Kelas C turun masing-masing 2,20 persen dan 2,12 persen, pada penutupan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News