Melansir CNBC International, Rabu, 29 Januari 2020, investor terus mempertimbangkan dampak atas wabah yang telah menewaskan lebih dari 100 orang di Negeri Tirai Bambu.
Indeks Hang Seng turun hampir tiga persen di awal perdagangan, sebelum terakhir turun 2,36 persen.
Saham perusahaan yang berbasis bisnis perjalanan di Hong Kong turut anjlok. China Eastern Airlines jatuh 4,22 persen dan China Southern Airlines turun 3,86 persen. Saham-saham asuransi juga terpukul, dengan perusahaan asuransi jiwa AIA menurun 1,51 persen dan saham China Life Insurance yang terdaftar di Hong Kong turun 3,69 persen. Sementara itu, saham game turun karena Wynn Macau merosot 4,78 persen dan Melco International Development turun 5,18 persen.
Pemimpin Hong Kong Carrie Lam pada pekan lalu mengumumkan darurat virus di kota 7,3 juta, memperpanjang libur sekolah hingga 17 Februari dan membatalkan semua kunjungan resmi ke Tiongkok Daratan.
Data otoritas kesehatan Tiongkok menunjukkan virus korona telah menewaskan lebih dari 100 orang di Tiongkok, dengan jumlah orang yang terinfeksi melampaui kasus SARS.
Lam mengumumkan beberapa paket kebijakan yang membatasi koneksi pusat keuangan Asia ke Tiongkok daratan. Penerbangan dan perjalanan kereta cepat antara Hong Kong dan kota Wuhan di Tiongkok akan dihentikan, begitu juga dengan perayaan tahunan Tahun Baru Imlek di kota tersebut telah dibatalkan.
Adapun bursa saham Tiongkok masih tutup terkait perayaan Imlek.
Sementara itu, di pasar Asia lainnya, Nikkei 225 Jepang naik 0,58 persen pada perdagangan sore sementara indeks Topix naik 0,34 persen. Kospi Korea Selatan juga mencatat penguatan 0,64 persen.
Saham di Australia menguat, dengan S&P/ASX 200 naik 0,58 persen. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia kecuali Jepang melemah 0,33 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News