Seperti diketahui, sebelumnya harga saham DLTA masih di level Rp 5.000 per lembar saham tetapi saat berita niatan Pemprov DKI melepas sahamnya harga saham DLTA melonjak ke Rp 6.625 per lembar saham.
"Secara teknikal memang, ketika Anies terus menerus mengumumkan melepas saham delta ini kalau kita lihat dari menjelang akhir Januari itu memang terjadi kenaikan harga saham yang begitu signifikan," kata Nafan kepada medcom.id, Rabu, 6 Maret 2019.
Nafan menilai lonjakan harga saham tersebut terjadi lantaran banyaknya investor yang akan berminat menggantikan saham Pemprov DKI. Saat ini saham Pemprov DKI mencapai 26,25 persen. Adanya investor baru pengganti Pemprov DKI dinilai dapat memberikan kemajuan terhadap bisnis DLTA kedepannya.
"Katakanlah jika Delta nanti mendapatkan investor yang sangat konsen untuk meningkatkan pengembangan bisnis di delta itu bisa memberikan efek positif ke delta itu sendiri," ujar Nafan.
Adapun untuk bisnis minuman beralkohol atau minol tahun ini, Nafan menambahkan, diprediksi masih akan tumbuh. Hal itu terlihat dari tren penjualan tahun lalu dan prediksi permintaan atau demand tahun ini.
"Bisnis penjualan minuman beralkohol itu masih positif kalau saya perhatikan. Karena demandnya juga masih tinggi meskipun mayoritas di indonesia adalah berpenduduk muslim terbesar di Asia Tenggara," ucap dia.
Sejauh ini, Nafan melihat ada komitmen kuat perusahaan untuk terus memperluas bisnisnya. Tidak hanya di Indonesia tetapi juga di beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Thailand, Vietnam, dan Kamboja.
"Ada komitmen kuat dari emiten ini untuk melakukan ekspansi bisnis untuk meningkatkan penjualan produknya. Bukan hanya di tanah air tapi juga potensi ekspornya juga masih potensial," pungkas dia.
Tambah Saham
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menambah kepemilikan porsi saham di emiten produsen minuman beralkohol, PT Delta Djakarta Tbk (DLTA), sebanyak 23,35 juta saham atau setara 2,92 persen saham.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 28 Februari 2019, kepemilikan saham Delta Djakarta oleh Pemprov DKI Jakarta menjadi 210,20 juta saham atau setara 26,25 persen. Transaksi penambahan porsi saham dilakukan pada 25 Februari 2019.
Dalam laporan tersebut belum menyebutkan harga pembelian saham. Pada awalnya, kepemilikan saham Pemprov DKI di Delta Djakarta sebesar 186,84 juta saham atau setara 23,33 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News