Dikutip dalam laporan keuangan perusahaan, Senin, 29 April 2019, laba bersih perusahaan perusahaan turun 42 persen dari capaian periode tahun lalu yang mencapai Rp246,74 miliar. Pada kuartal I-2019, perusahaan hanya mencatat pendapatan sebesar Rp142,51 miliar.
Emiten berkode LPPF mencatat penjualan kotor kuartal I-2019 sebesar Rp3,318 miliar atau 1,5 persen di bawah Rp3,368 miliar di kuartal I-2018. Pendapatan bersih juga tercatat menurun 1,7 persen menjadi Rp 1.927 miliar. Selain itu, pertumbuhan same store sales growth (SSSG) juga menurun 1,7 persen.
Meski kinerja keuangan menurun, CEO dan Wakil Presiden Direktur Richard Gibson mengatakan akan mencari cara lain untuk mendongkrak penjualan di periode berikutnya. Perusahaan akan mendorong merchandise baru dan menggaet segmen muda (youth).
"Kami terus melihat momentum positif dari inisiatif merchandise baru kami, khususnya di segmen youth, dan terus mengembangkan kemampuan Omni-channel kami," kata Richard dalam keterangan tertulisnya, Senin, 29 April 2019.
Dengan cara itu, menurutnya, akan membantu perusahaan memacu pertumbuhan bisnis di masa depan. "Ini akan membantu kami membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan kami di masa depan dan beradaptasi dengan perubahan sifat ritel baik saat ini maupun di masa depan," sebut dia.
Saat ini Matahari telah mengoperasikan 161 gerai di 75 kota di seluruh Indonesia, setelah membuka satu gerai format besar baru di Bandung, dan satu specialty store di Surabaya (Jawa Timur) pada April 2019 Matahari akan membuka enam gerai baru hingga akhir 2019.
"Kami mengantisipasi pembukaan 4-6 gerai di 2019," tukas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News