Perseroan melantai di bursa dengan melepas 241,2 juta saham atau setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Jumlah saham yang dilepas merupakan saham baru, sehingga total saham yang ada di bursa sebanyak 1,19 miliar saham. Di mana sisa saham yang tidak dilepas sebanyak 952,93 juta saham.
Pencatatan saham perseroan akan dilakukan di Gedung BEI, Jakarta, Selasa, 12 Januari bertepatan dengan pembukaan perdagangan saham bursa efek. Perusahaan ini akan menjadi emiten pertama atau 523 yang resmi melantai di bursa tahun ini dengan resmi menggunakan kode saham ARTO.
Adapun jumlah saham yang dilepas sebanyak 241,2 juta saham itu ditawarkan dengan harga sebesar Rp132 per saham, harga nominal Rp100 per saham. Alhasil dana segar yang bisa diperoleh perolehan dari hasil IPO sebesar Rp31,84 miliar.
Rencananya, hasil dari dana IPO sebesar Rp31,84 miliar, perseroan bakal gunakan untuk membiayai modal kerja. Perolehan dana dari IPO maksimal Rp4,5 miliar akan digunakan untuk pembangunan sistem teknologi informasi. Sisa dana IPO akan digunakan untuk ekspansi kredit.
Dalam merealisasikan langkah IPO, Manajemen Bank Artoz telah menunjuk PT Erdhika Elit Sekuritas dan PT Binaarta Pratama sebagai penjamin pelaksana emisi IPO. Sebagai informasi, Bank Artos memiliki kantor pusat di Bandung. Emiten ini masuk dalam sektor finasial dan subsektor perbankan. Bank Artos berdiri sejak 1 Mei 1992 dengan satu kantor pusat, satu kantor pusat operasional, lima kantor cabang, dan satu kantor kas di Bandung, Jakarta, serta Tangerang.
Manajemen Bank Artos mengantongi efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Desember 2015. Masa penawaran dilakukan pada 4-6 Januari 2016 dengan masa penjatahan pada 8 Januari 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News