Namun untuk hari ini, Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan investor diprediksi teralihkan perhatiannya pada data inflasi Amerika Serikat. Data inflasi Amerika Serikat itu akan menjadi pertunjuk arah kebijakan the Fed selanjutnya.
"Kami perkirakan IHSG akan cenderung bergerak terkonsolidasi dengan percobaan kembali menguat pada support-resistance 6.125-6.200," kata Lanjar, seperti dikutip dari riset hariannya, di Jakarta, Kamis, 14 November 2019.
Senada dengan Lanjar, Analis Artha Sekuritas Indonesia memprediksi indeks hari ini berpotensi menguat. Namun penguatan terjadi jangka pendek karena terbatas ketidakpastian global. Ia meramalkan indeks diperdagangkan di level support 6.101-6.122 dan resistance 6.174-6.205.
"Pergerakan diperkirakan masih terbatas di tengah tingginya ketidakpastian global," ucap dia.
Beberapa saham yang bisa diperhatikan investor hari ini adalah PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Medco Energi Internasional Tbk (PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Telekomunikasi Indonesia.
Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat ditutup bervariasi pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB), karena investor mencerna kesaksian terbaru Ketua Federal Reserve Jerome Powell. Di sisi lain, perang dagang yang terus berlangsung turut memberikan beban tersendiri terhadap pergerakan pasar saham.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik sebanyak 92,10 poin atau 0,33 persen menjadi 27.783,59. Sementara S&P 500 naik sebanyak 2,20 poin atau 0,07 persen menjadi 3.094,04. Indeks Komposit Nasdaq turun 3,99 poin, atau 0,05 persen, menjadi 8,482.10.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News