Direktur Utama BNBR Bobby Gafur Umar mengatakan perusahaannya menargetkan financial closing selesai pada kuartal I tahun depan. Kemudian pada kuartal II pekerjaan konstruksi akan mulai dilakukan.
"CoD itu 2022 atau 2023," sebut Bobby di Bakrie Tower, Jakarta, Rabu, 5 Desember 2018.
Bobby juga menuturkan pihaknya telah menandatangani perjanjian jual beli tenaga listrik (Power Purchase Agreement/PPA) dengan PT PLN (Persero) dengan tarif listrik 5,5 sen per kWh.
"Sudah selesai semuanya, PPA sudah," kata Bobby.
Bobby juga mengungkapkan urusan lahan pun sudah selesai 99 persen. Fokus ke depan setelah financial close adalah pembangunan konstruksi.
"Kalau sekarang untuk tanah land clearing itu segala macam itu sudah selesai," imbuh Bobby.
BNBR bekerja sama dengan perusahaan asal Malaysia, YTL Jawa Energy BV atau anak usaha dari YTL Corporation Berhad. Persentase kedua perusahaan dalam pembangunan pembangkit tersebut adalah 20 persen BNBR dan 80 persen YTL Jawa Energy BV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id