Perusahaan properti milik Grup Bakrie ini ingin melantai di pasar modal dengan melepas saham sebanyak-banyaknya 2,3 miliar saham. Nilai nominal saham yang dipatok dengan harga Rp100 per saham, sedangkan harga IPO yang dilepas ke publik sebesar Rp140 per saham.
Proses IPO perseroan dijalankan di Gedung BEI, Jakarta, Rabu, 29 Juni 2016, bertepatan dengan pembukaan perdagangan saham di pasar modal Indonesia. Perseroan yang mendapatkan kode saham JGLE ini akan meraup dana segar sebesar Rp322 miliar dari proses IPO.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Berdasarkan catatan Metrotvnews.com, dana segar dari IPO setelah dikurangi biaya emisi, sebanyak 89,67 persen dana akan digunakan untuk tambahan pendanaan, modal kerja dan pengembangan usaha, sebesar 9,36 persen akan digunakan untuk membayar dana talangan yang telah diterima.
Kemudian sisanya lebih kurang 0,97 persen akan digunakan perseroan untuk melakukan peningkatan setoran modal kepada anak usaha, yang selanjutnya akan digunakan untuk melunasi dana talangan yang telah diterimanya dari PT Bakrie Bakti Nusantara dan PT Cronus Capital Indonesia.
Demi menyukseskan keberlangsungan melangkah maju untuk IPO di pasar modal Indonesia, perseroan sudah menunjuk PT Danatama Makmur sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter). Sementara, penjamin emisi efek antara lain PT Equity Securities Indonesia, PT Henan Putihrai, PT Inti Fikasa Securindo, PT Magenta Kapital Indonesia, PT Panca GLobal Securities Tbk, PT Panin Sekuritas Tbk, PT Phillip Securities Indonesia, PT Valbury Asia Securities dan PT Yulie Sekurindo Tbk.
Sebelum IPO, saham Graha Andrasentra dimiliki oleh PT Surya Global Nusantara sebesar 55,28 persen, PT Prima Bisnis Umum sebesar 42,22 persen, PT Bakrie Nirwana Realty 2,47 persen, dan 0,03 persen dimiliki PT Sanggraha Pelita Jaya.
Perseroan memiliki tiga wahana rekreasi, yakni Jungleland Sentul, The Jungle Bogor, dan JungleFest Bogor. GAP juga memiliki Aston Bogor Hotel & Resort, Bogor Nirwana Residene, dan Jungle Sky Apartemen Bogor. Pada 2015, Graha Andrasentra mencetak pendapatan sebesar Rp366,43 miliar. Tapi, masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp254,77 miliar pada periode tersebut.