Mereka merespon secara positif atas aksi Presiden Joko Widodo menjanjikan lebih dari Rp700 triliun (USD52 miliar) untuk belanja infrastruktur serta memberikan bantuan untuk masyarakat miskin. Bank Indonesia mengatakan bulan lalu bahwa permintaan domestik akan menjadi pendorong utama ekonomi terbesar di Asia Tenggara, yang mungkin tumbuh paling cepat sejak 2013.
Bulan lalu, BlackRock dan Deutsche Bank meningkatkan kepemilikannya di PT Indofood CBP Sukses Makmur dan PT Indofood Sukses Makmur yang memproduksi makanan pokok seperti mie dan makanan bayi.
"Konsumsi rumah tangga di Indonesia kemungkinan akan pulih tahun ini," tutur Andrew Swan, kepala Asian Emerging Market Equity untuk BlackRock, dia dikutip dari Bloomberg, Minggu, 4 Februari 2018.
Dia juga menyambut positif dampak stimulan yang terkait dengan pemilihan daerah karena tahun ini, serta harga listrik yang stabil.Dia menambahkan bahwa harga komoditas yang telah bertahan pada tingkat yang layak untuk beberapa waktu, efek kenaikan kekayaan dapat membantu pemulihan konsumsi.
Penjualan rata-rata dari sembilan saham terkait konsumen di MSCI Indonesia Index kemungkinan akan tumbuh 9,1 persen tahun ini, lebih cepat dari laju rata-rata tiga tahun terakhir 7,5 persen, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Indeks Barang Konsumen Jakarta melonjak 12 persen pada Desember, kenaikan bulanan tertajam sejak Mei 2013, karena survei indeks kepercayaan konsumen yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia menunjukkan kenaikan paling tinggi sejak setidaknya pada 2002.
"Berbagai inisiatif pemerintah untuk melestarikan daya beli tahun ini akan membawa konsumsi yang lebih tinggi," kata Katarina Setiawan, ahli strategi investasi Manulife di Jakarta. Dia yakin bahwa usaha pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur dan menurunkan biaya logistik akan mulai dirasakan konsumen.
Tidak semua orang percaya terhadap hal ini. Goldman Sachs Group Inc mengatakan penekanan lebih besar pada pengumpulan pajak untuk mendanai dorongan infrastruktur serta prospek pengurangan subsidi bahan bakar lebih lanjut karena kenaikan harga minyak dapat menghambat konsumsi masyarakat.
"Pertumbuhan pendapatan yang lebih lemah dan kecenderungan yang lebih rendah selama lima tahun ke depan," ujar Goldman dalam sebuah analis yang dipimpin oleh Juni Zhu menulis dalam sebuah laporan pada 28 Januari.
Goldman mengatakan bahwa sudah bukan masanya lagi konsumen Indonesia untuk mendapatkan pertumbuhan upah dua digit, mengenakan pajak secara longgar, dan subsidi untuk konsumsi.
BlackRock dan Manulife melihat manfaat dari pengeluaran pemerintah untuk mengubah pengeluaran rumah tangga selama enam tahun yang menurun dari belanja rumah tangga adalah produsen tembakau. Semakin banyak uang semakin banyak rokok yang dihisap masyarakat.
BlackRock telah meningkatkan kepemilikannya di perusahaan rokok PT Hanjaya Mandala Sampoerna, perusahaan terbesar di Indonesia berdasarkan kapitalisasi pasar, dan PT Gudang Garam. Manulife telah mendorong alokasi dana ke beberapa saham konsumen seperti perusahaan rokok untuk sebagian dana karena valuasinya lebih baik dari pada saham konsumen lainnya.
"Ada beberapa tren positif yang muncul untuk pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara," kata Tuan Huynh, pejabat investasi utama Asia Pasifik di Deutsche Bank Wealth Management.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News