Ilustrasi XL -- Foto: MTVN/Dian Ihsan Siregar
Ilustrasi XL -- Foto: MTVN/Dian Ihsan Siregar

XL Bakal Terbitkan 170,16 Juta Saham

Dian Ihsan Siregar • 25 Maret 2015 20:08
medcom.id, Jakarta: Emiten telekomunikasi, PT XL Axiata Tbk (EXCL), berencana menerbitkan saham Insentif Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 170,16 juta lembar saham.
 
Corporate Secretary XL Axiata, Murni Nurdini, menjelaskan, penerbitan saham ini dalam rangka program Long Term Incentive (LTI), di mana saham diperuntukkan bagi manajemen dan karyawan EXCL sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi pada pertumbuhan jangka panjang perusahaan.
 
"Harga pelaksanaan yang telah disetujui oleh RUPSLB untuk program LTI Grande I, II dan III sebesar Rp5.600 per saham. Sedangkan harga pelaksanaan untuk program LTI Grand Date IV, V dan VI akan ditentukan kemudian berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang akan dilaksanakan di 2014," kata Murni, seperti mengutip laporannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (25/3/2015).

Menurut dia, pelaksanaan penerbitan saham insentif tahap kedua untuk Garnt Date IV, V dan VI akan ditetapkan berdasarkan persyaratan dan ketentuan yang sama dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku pada saat pelaksanaan RUPS Tahunan 2014.
 
Harga pelaksanaan penerbitan saham insentif Grant Date IV, V dan VI akan ditetapkan sesuai dengan peraturan pencatatan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) No.1-A lampiran keputusan Direksi BEI No. Kep-00001/BEI/01-2014 tanggal 20 Januari 2014 yaitu dari harga rata-rata penutupan perdagangan saham perseroan di BEI selama 25 hari bursa sebelum tanggal pemberitahuan rencana penyelenggaraan RUPS yang bersangkutan.
 
"Alokasi penerbitan saham insentif, mengingat penentuan alokasi penerbitan saham insentif berdasarkan hasil kinerja setiap tahun buku yang bersangkutan, grant date IV dilihat dari kinerja 2013 batas minimum tersebut tidak tercapai, oleh karenanya penerbitan saham insentif untuk Grant Date VI tidak dapat dilaksanakan," ungkapnya.
 
Saham yang diterbitkan tersebut tidak boleh dijual (lock-up) selama periode dua hingga tiga tahun. Lanjut dia, bila dalam periode lock-up tersebut peserta tidak bisa memenuhi peraturan yang ditetapkan, maka pemberian saham intensif tersebut akan dinyatakan gugur dan EXCL berhak melakukan pembatalan serta mengalokasikan saham tersebut kepada peserta program LTI lainnya yang lebih berhak.
 
Sekadar diketahui, program ini merupakan lanjutan program LTI yang telah dilakukan sejak 2011 dan akan berakhir selambat-lambatnya pada 25 April 2016. Dengan penerbitan saham tersebut, pemegang saham EXCL akan terkena dilusi sekitar satu persen. Harga saham baru tersebut lebih rendah 55,05 persen dibandingkan harga saham di pasar reguler Rp4.450 pada penutupan perdagangan tanggal 24 Maret 2015. Untuk memuluskan rencana ini, manajemen EXCL akan meminta persetujuan para pemegang saham pada RUPS pada 1 April 2015 nanti.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan