"Ini merupakan pengalaman yang berharga untuk kami. Saratoga tidak terekspos, karena investasi ini real saya lakukan bersama Edwin Suryadjaja (Komisaris Utama SRTG)," kata dia, usai public expose perseroan, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/12/2014).
Menurut Sandiaga, pihaknya belum siap kembali menjalankan bisnis penerbangan. Hal itu dikarenakan perseroan mengalami kehilangan banyak uang di saat Tigerair Mandala sudah tidak beroperasi.
"Di saat sekarang memang harga energi rendah, ini jadi peluang. Namun. dengan ada pelajaran yang kemarin, kami belum siap menjalankan bisnis itu," ungkapnya.
Dia menjelaskan, pada tahun ini perseroan belum berani mengoperasikan Tigerair Mandala, hanya memantau dengan baik saja peluang bisnis penerbangan di tahun mendatang.
"Kita selesaikan semua kewajiban. Izin memang masih di pegang, penyelesaiannya sudah beres, memang tidak akan dikembangkan untuk saat ini," tukasnya.
Seperti diketahui, Dewan Direksi Mandala Airlines, yang beroperasi dengan brand Tigerair Mandala, mengumumkan Tigerair Mandala menghentikan kegiatan operasional terhitung 1 Juli 2014. Keputusan diambil oleh Dewan Mandala merupakan keputusan yang sangat berat. Dewan mengambil keputusan dengan mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain kondisi pasar yang sedang turun, serta meningkatnya biaya operasional akibat depresiasi nilai rupiah yang cukup tajam.
"Kami telah berusaha mencari berbagai solusi untuk tetap beroperasi, termasuk berdiskusi dengan calon mitra strategis dan penanam modal. Kelebihan kapasitas maskapai dibandingkan dengan jumlah penumpang, melemahnya nilai tukar rupiah yang mencapai 20 persen sejak awal 2013 membuat meningkatnya biaya operasional Mandala secara signifikan," kata Ketua Dewan Komisaris Jusman Syafii Djamal beberapa waktu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News