Jack Ma, pendiri Alibaba -- REUTERS/Lucas Jackson
Jack Ma, pendiri Alibaba -- REUTERS/Lucas Jackson

Sekejap, Jack Ma 'Alibaba' Jadi Konglomerat

Daniel Wesly Rudolf • 19 September 2014 18:59
medcom.id, New York: Harga saham Alibaba Group Holding (BABA) pada awal perdagangannya bergerak naik hingga 15 persen.
 
Kenaikan itu terbilang rendah jika dibandingkan dengan saham dari perusahaan internet Tiongkok, Baidu Inc, yang meroket 354 persen pada perdagangan hari pertama mereka di 2005.
 
Reuters melansir, Jumat (19/9/2014), salah satu penjamin emisi IPO, yang mencakup Credit Suisse Group AG, Citigroup Inc, JP Morgan, dan Goldman Sachs Group Inc, berharap saham BABA akan bergerak di zona hijau. Hal ini dapat memberikan keuntungan bagi seluruh pemegang saham.

Oleh karena itu, Alibaba diminta untuk tetap transparan dalam tata kelola keuangan perusahaannya. Selain itu, perseroan diminta inovasi terhadap layanannya.
 
Alibaba menawarkan 320 juta lembar saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO) dengan harga 13 persen terhadap total saham kepemilikan.
 
Saham perdana Alibaba ditawarkan di harga USD68 atau setara Rp816 ribu per lembarnya. Artinya, perseroan yang dimiliki oleh Jack Ma itu akan menghimpun dana segar sebanyak USD21,8 miliar (Rp261,6 triliun).
 
Dengan nilai tersebut, Alibaba menjadi emiten ketiga dengan raihan dana IPO terbesar, setelah Agricultural Bank of China Ltd's yang meraih USD22,1 miliar pada 2010, dan ICBC yang memperoleh USD22 miliar di 2006.
 
Pada harga saham itu, Alibaba menjadi emiten ritel online berkapitalisasi pasar terbesar dengan nilai USD167,6 miliar, membenamkan pesaingnya asal 'Negeri Paman Sam', Amazon yang kini berada di level USD150,2 miliar menggunakan harga saham penutupan hari ini.
 
Besarnya nilai IPO ini telah menghantarkan Jack Ma sebagai konglomerat teknologi seperti Bill Gates dan Jeff Bezos. Sebab, pria yang mendirikan perusahaan ini di sebuah apartemen satu kamar tidur, kini memiliki kekayaan mencapai USD14 miliar.
 
"Dalam dekade terakhir, kami mengukur diri dengan seberapa besar kami mengubah Tiongkok. Pada masa depan, kami akan dinilai dengan seberapa besar progres yang kami bawa ke dunia," kata Jack Ma.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan