IHSG minus 115,40 poin menjadi 6.219 pada perdagangan Senin, 16 September 2019. Volume perdagangan tercatat sebesar 10,9 miliar lembar saham. Nilai perdagangan sebesar Rp7,8 triliun. Sebanyak 132 saham naik, 329 saham turun, 148 saham tak bergerak, dan 131 saham tak diperdagangkan. Sektor konsumer jatuh paling dalam pada penutupan perdagangan hari ini. Sektor pertambangan bertahan setelah ada sentimen kenaikan harga minyak.
Pada pagi ini, harga minyak meningkat signifikan lebih dari 10 persen akibat adanya serangan drone yang menyerang ladang minyak Arab Saudi pada akhir pekan lalu. Minyak mentah West Texas Intermediate naik 10,4 persen atau sekitar USD5,7 sehingga harga minyak menyentuh pada angka USD60,6 per barel.
Sedangkan minyak mentah Brent meningkat sebesar 11,8 persen atau sekitar USD7,1 menjadi USD67,3 per barel. Hal ini membuat harga minyak menyentuh ke level tertinggi pada enam bulan terakhir. Kenaikan harga minyak menandakan awal yang lemah untuk pasar saham Asia.
Bursa Saham Amerika Serikat yaitu S&P 500 ditutup flat 0,072 persen, Dow Jones naik tipis sekitar 0,14 persen, dan Nasdaq turun 0,31 persen. Sedangkan bursa saham Asia pada pagi hari ini, Nikkei naik 228,68 basis poin atau sekitar 1,05 persen, Kosdaq naik 0,37 persen, dan ASX bergerak flat 0,04 persen. OSO sekuritas memperkirakan IHSG berpeluang terkoreksi walau terbatas karena sentimen negatif dari pasar global.
Bloomberg melansir mata uang rupiah melemah 75 poin dengan berada pada Rp14.042 per USD. Yahoo finance mencatat mata uang rupiah melemah 75 poin dengan berada pada Rp14.035 per USD. Bank Indonesia merekam mata uang rupiah melemah dengan berada pada Rp14.020 per USD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News