Direktur Keuangan Bali Bintang Sejahtera Yohanes Bunian Moniaga berharap pada 2019 pendapatan tumbuh 27,67 persen dari tahun lalu menjadi Rp159 miliar.
"Pendapatan 2019 sekitar Rp159 miliar," kata Yohanes di Gedung BEI, Jakarta, Senin, 17 Juni 2019.
Dalam prospektus perusahaan, pendapatan perusahaan tercatat terus mengalami pertumbuhan selama tiga tahun terakhir. Pada 2016, pendapatan Bali United tercatat Rp 26,29 miliar. Lalu pada 2017 meningkat menjadi Rp52,5 miliar dan 2018 meningkat lagi mencapai Rp115,2 miliar.
Perusahaan pun berhasil memperbaiki kinerja keuangan. Pada 2016 perusahaan sempat rugi Rp8,43 miliar. Lalu pada 2017 berhasil membukukan laba sebesar Rp426,53 juta. Kemudian pada 2018 laba meningkat 12 kali lipat menjadi Rp5,52 miliar.
Di sisi lain Yohanes menuturkan telah menganggarkan dana belanja modal sebesar Rp28 miliar. Sebagian besar dana belanja modal tersebut diperoleh dari aksi initial public offering (IPO).
"Capex 2019 ini sekitar Rp28 miliar," sebut dia.
Yohanes merinci penggunaan capex tersebut sebanyak Rp4 miliar untuk peremajaan stadion, sebanyak Rp2,7 miliar untuk peremajaan training facilities. Lalu, untuk sewa stadion Rp550 juta, pembelian bus sebanyak Rp2 miliar, upgrade store sebesar Rp2,5 miliar, investasi teknologi Rp2 miliar, dan pembelian perlengkapan dan studio sebesar Rp3,8 miliar.
"Total untuk kegiatan usaha PT Bali Bintang Sejahtera Rp17,5 miliar. Sisanya untuk anak usaha," kata dia.
Seperti diketahui beberapa entitas anak dibawah Bali Bintang Sejahtera adalah PT Bali Boga Sejahtera yang beroperasi dibidang pengelola restoran, PT Kreasi Karya Bangsa bergerak di agensi olah raga, PT Radio Swara Bukit Bali Indah beroperasi di bidang penyiaran radio dan PT IOG Indonesia Sejahtera beroperasi di bidang e-sport.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
