Dua bisnis milik induk usaha yakni lini middle stream meliputi Divisi Konstruksi (PTPP) dan Divisi EPC (PTPP), sedangkan kelima bisnis yang dimiliki anak usaha meliputi lini upstream yang dijalankan oleh PT PP Properti Tbk, PT PP Energi, dan PT PP Infrastruktur, serta lini downstream meliputi PT PP Presisi Tbk dan PT PP Urban.
"Transformasi yang kita jalankan untuk mengembangkan menjadi perusahaan terbesar dalam bidang konstruksidan investasi di Asia Tenggara. Kami akan terus bekerja keras dan berinovasi tanpa henti untuk mengejar keunggulan operasional yang lebih baik dengan perbaikan kapasitas engineering serta peningkatan kapabilitas keuangan demi melangkah yang jauh lebih tinggi lagi untuk menjadi ASEAN class company," kata Direktur Utama PTPP Tumiyana, dalam siaran persnya, Rabu 30 Agustus 2017.
Berkat transformasi bisnis yang dijalankan, perseroan sudah membukukan laba bersih sebesar Rp732 miliar per Juli 2017. Artinya, meningkat 70 persen bila dibandingkan laba periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp431 miliar. Laba sendiri ditargetkan perseroan bisa mencapai Rp1,7 triliun hingga akhir tahun ini.
Pencapaian laba merupakan hasil kerja keras perseroan dalam menggapai kontrak baru yang telah didapat sepanjang tujuh bulan pertama tahun ini. Tercatat, perseroan telah meraup kontrak baru sebesar Rp21,8 triliun di akhir Juli 2017, atau naik 44,3 persen dari porsi kontrak di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp15,1 triliun.
"Bisa dikatakan sampai akhir Juli, kontrak kita sudah melebihi 50 persen dari target, yakni sebesar 53,7 persen dari target yang telah ditetapkan oleh perseroan di sepanjang tahun ini yang mencapai Rp40,6 triliun," papar Tumiyana.
Pencapaian kontrak baru sebesar Rp21,7 triliun trdiri dari kontrak baru induk usaha sebesar Rp18,8 triliun, dan anak usaha sebesar Rp3 triliun. Beberapa proyek yang diraih sampai Juli, seperti Tunjungan Boulevard sebesar Rp465 miliar, Work Unit Rate EW Paket G di Pekanbaru sebesar Rp450 miliar, dan sebagainya.
"Komposisi kepemilikan perolehan kontrak selama 7 bulan berasal dari BUMN sebesar 56,8 persen, swasta 28,9 persen, dan pemerintah 14,3 persen. Sedangkan untuk jenis atau pekerjaan, proyek Gedung sebesar 32,7 persen, EPC sebesar 33,7 persen, jalan jembatan 18 persen, dan bangunan air 15,6 persen. Kami optimis sampai akhir tahun ini bisa mencapai target kontrak baru," papar Tumiyana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id