Salah satu produsen rokok, yakni PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) sangat memperhatikan pekerja tembakau yang berada di bawah umur. Demi menekan lonjakan angka pekerja anak, perusahaan membuat program rumah pintar.
Menurut Manager Stakeholder Relation CSR Facilities HM Sampoerna Mahfud Syah, program rumah pintar sangat efektif, sehingga anak-anak bisa mendapatkan pendidikan yang baik untuk mereka tumbuh berkembang.
"Program itu sudah sejak 2016, sudah ada empat rumah pintar yang tersebar di empat desa sentra tembakau di Lombok," ujar Mahfud ditemui di Lombok Timur, seperti diberitakan Jumat 8 September 2017.
Sedangkan, Leaf Agronomy Manager HM Sampoerna Bakti Kurniawan menjelaskan, dirinya sudah melakukan evaluasi mendalam dari program Rumah Pintar tahun lalu. Dari hasil yang didapatkan, program tersebut mampu mengubah 70 persen kebiasan anak-anak pergi dan membantu orangtuanya di kebun tembakau setelah pulang sekolah.
"Anak termotivasi dari pada ke kebun lebih baik ke Rumah Pintar bisa belajar bisa bermain," tegas Bakti.
Program rumah Pintar dibentuk semenarik mungkin, dengan menyediakan tempat bermain anak-anak layaknya taman kanak-kanak (TK), buku bacaan, dan guru pendamping. Tujuannya, agar bisa menarik minat anak-anak petani untuk singgah dan belajar, yang akhirnya mereka mengubah kebiasaan pergi ke kebun tembakau setelah pulang sekolah.
"Faktor penyebab banyaknya pekerja anak, bukan hanya masalah ekonomi, tapi kebiasaan. Ekonomi satu faktor, makanya kami juga gunakan pendekatan ini," tutup Bakti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News